Covid-19: Meresahkan atau Menguntungkan?
Oleh Irma Making Mahasiswi Universitas Citra Bangsa Kupang |
Akhir tahun 2019, dunia dikejutkan dengan munculnya
Corona Virus Disease 2019 atau yang sering disebut COVID 19. Virus ini muncul
pertama kali di Wuhan, China. Namun virus menyebar dengan cepat ke berbagai
negara termasuk Indonesia, yang meyebabkan angka kematian meningkat dengan
sangat drastis.
Berbagai kebijakan dibuat oleh negara dengan
melakukan lockdown (dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai karantina wilayah) untuk membatasi
penyebaran virus ini secara total.
Namun, mengubah perilaku sosial masyarakat bukanlah pekerjaan mudah. Berbagai negara dengan segala keterbatasan mengalami kendala yang tidak sederhana, bahkan di negara-negara maju di Eropa dan Amerika Serikat sangat kewalahan.
Kebijakan umum yang
mengharuskan masyarakat untuk melakukan social and physical distancing (menjaga jarak aman antar individu dan
menghindari kerumunan) ternyata bukan sesuatu yang mudah bagi umat manusia di
bumi yang sudah terbiasa dengan perilaku sosialnya.
Dampak
dari lockdown ini memberikan dampak
yang cukup besar baik dari segi ekonomi maupun kesehatan. Dari segi ekonomi
sangat dirasakan oleh masyarakat-masyarakat yang berpenghasilan rendah. Selain
mempengaruhi perekonomian dan kesehatan, dampak yang dirasakan juga bagi para
pelajar dimana semua sekolah ditutup sementara dan pembelajaran dilakukan
secara online atau dalam jaringan
yang disingkat daring.
Namun dalam mengatasi sestema lockdown pemerintah dianggap gagal menerapkan sistem ini, sehingga diterpakan lagi sistem yang saat ini kita kenal yaitu pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakan (PPKM) dan juga sistem vaksinasi bagi setiap setiap orang.
Namun,
dalam penerapan sistem PPKM banyak masrakat yang memprotes hal ini dikarenakan
sangat merugikan sistem perekonomiannya, sedangkan sistem vaksinisasi banyak
juga masyarakat yang tidak mau divaksin karena dibebeni pemikiran tentang
dampak dari vaksin itu sendiri.
Semua
masyarakat ikut merasakan dampak tersebut sehingga untuk mengalihkan kepanikan,
kegelisahan dan kekhawatiran masyarakat dapat dilakukan kegiatan pemberdayaan
masyarakat yang dikerjakan dari rumah. Kegiatan ini merekrut ibu-ibu rumah
tangga sebanyak 5-6 orang. Jenis kegiatan yang bisa dilakukan di rumah berupa
pembuatan masker, minuman-minuman dengan bahan dasar jahe misalnya jamu. Hasil
dari kegiatan tersebut bisa dijual secara online.
Post a Comment for "Covid-19: Meresahkan atau Menguntungkan?"
Komentar