Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Silsilah Suku Bangsa Kedang di Lembata


UYOLEWUN ( RAHASIA BESAR SUKU KEDANG, DI LEMBATA)

(Silsilah ini belum lengkap, semoga dilengkapi pembaca)




Sebelum melangkah lebih jauh, kita disuguhkan sebuah syair pembuka pintu:

Uyolewun kaya' tene; dorong dope' ote ne ne

kara one' pana we' ne
ular naga arabora; ahin tutu' kara dora'
pan mo ebeng; bale bora;



Arti singkat: Uyo Lewun melahirkan banyak manusia pada sebuah gunung, kemudian banyak keturunannya bermigrasi ke luar kedang memenuhi seluruh dunia (Kaya' Tene artinya banyak sampan ke seluruh dunia). mereka hanya datang dari atas yaitu puncak uyolewun.

jika semua keturunannya sudah berpencar ke seluruh dunia jangan lupa pusatnya yaitu UYOLEWUN;
AMO NIMON RIAN menciptakan nenek moyang orang kedang yang masih menjadi rahasia (karena nama-nama itu menjadi kekuatan orang Kedang untuk melawan musuh dari luar, jika diberitahukan kepada publik sama dengan bertelanjang di hadapan orang banyak. Hanya molan maren (TETUA ADAT) yang berhak mengetahui rahasia ini “sekitar sembilan lapis”) seterusnya lahirlah moyang yang paling agung yaitu



LEWUN, memperanakan: UYO, BEHA’, EYE’, TANAH, PUTU’,OKA, GAYA, RAYA. Dari kedelapan bersaudara ini, UYOLEWUN menetap di atas puncak gunung kedang (sekarang gunung uyelewun) sedangkan yang lain berhijrah.


1. BEHA’ LEWUN (arti harafiah menggosok) dia menggosok matanya dengan nanah dari buah beha’ (sejenis tumbuhan yang buahnya berwarna putih) sehingga matanya menjadi putih-bengkak (versi lain,dia melahirkan dua orang anak. Seorang menulis dan yang lain membaca tetapi tidak melihat sehingga ia menggosok matanya menggunakan tanah). Dia dikenal sebagai orang yang pintar menulis dan pintar berdagang.


Cerita lain bahwa di antara mereka sering terjadi perkelahian sampai tujuh kali sehingga keturunan dari BEHA’ LEWUN mencoba untuk memerintah dan semuanya menjadi aman. Keturunannya sampai ke China dan Belanda.
2. EYE’ LEWUN (harafianya: semut hitam). Dia berkulit paling hitam dan berhijrah melahirkan orang-orang Afrika.


3. GAYA LEWUN dikenal sebagai seorang yang memiliki gigi berbentuk seperti gading. Dia adalah pemilik gading sehingga kemudian berhijrah ke tanah Jawa dan hewan Gaja menjadi peninggalannya.
4. TANAH LEWUN melahirkan OBE TANAH dan AU TANAH menjadi asal mula nama “Uhe Awu’”(Tuan Tanah/uhe Rian di seluruh Kedang) karena dia yang pertama mengembara dari puncak gunung Kedang dan menemukan wilayah kedang.


5. OKA LEWUN menjadi Mi'er yang melindungi tanah kedang dan setelah meninggal, wujudnya berubah menjadi sejenis tumbuhan yang sekarang disebut Oka Bareno (tumbuhan angker di kedang yang bisa menembak mati manusia yang bersalah).
6.RAYA(SINA) LEWUN dikenal sebagai orang yang kaya dan keturunannya juga mengembara ke tanah China dan eropa. Sampai saat ini orang yang berlimpah harta disebut kaya Raya dan dalam bahasa kedang seorang raja atau pejabat besar disebut Rian Raya(raja besar yang kaya).
7. UYO LEWUN
 memperanakan NING UYO, TON UYO, RAYA UYO,



   NING UYO  berhijrah ke pulau Lepan Batan dan melahirkan keturunan di sana hingga pada masa tenggelamnya pulau itu, mereka berhijrah ke Lembata selatan (Leubala, Atadei).versi lain bahwa keturunannya sampai ke Lamahala dan Palue.
  TON (PAN) UYO berhijrah dan belum diketahui pasti keturunannya. PAN artinya “berjalan/mengembara terus”.
   RAYA UYO memperanakan MAU RAYA, UA RAYA, PITANG RAYA, AMA RAYA,RIAN RAYA.
  MAU RAYA memperanakan SABU MAU, ROTE MAU, BELU MAU, BARA MAU, ROLE MAU. Mereka berhijrah ke timur. SABU MAU DAN ROTE MAU ke pulau sabu rote dan melahirkan keturunan orang sabu-rote. BELU MAU berhijrah ke pulau Timor daratan (Atambua). BARA MAU (lekisong bara Mau, role mau) berhijrah ke tanah Timor melahirkan orang Meo dan ROLE MAU ke timor Leste.


 UA RAYA berhijrah ke Pulau Alor dan menetap di sebuah gunung yang disebut Dai Laki’. UA RAYA memperanakan LAGA UA memperanakan DAI LAGA memperanakan NIMUN DAI, LAKI’ DAI, LELA’ DAI.


 RIAN RAYA melahirkan HERENG RIAN, ROBI RIAN dan RABA RIAN. HERENG DAN ROBI tidak melahirkan keturunan sehingga warisannya diberihkan kepada BALE AKUNG yang kemudian melahirkan suku Ningwuyo di dolulolong.(menurut bpk. Robi usman Ningwuyo, salah seorang moyang Mereka berhijrah ke adonara yaitu adopehan yang kawin dengan kwae sedo boleng dan melahirkan suku Langowuyo/akan saya telusuri seirus).


 PITANG RAYA menetap di gunung uyelewun dan memperanakan PULO PITANG memperanakan ULUN PULO, LE'ANG PULO dan SUBANG PULO, NILAN PULO (cikal bakal nama kampung Atanila). ULUN memperanakan TUANG ULUN (tuang balonu/Lamukang di dolululolong) dan RAYA ULUN(raya balonu/melahirkan orang Lamahala Adonara). SUBANG PULO memperanakan BUYA’ SUBANG. BUYA’ memperanakan BENI BUYA’ dan LOYO BUYA’.


BENI BUYA’ memperanakan, LEU BENI, AU BENI,BUYA’ BENI,BUNGA BENI (lama Bunga), EWAN BENI (buaya).
 AU BENI memperanakan POHONG AU dan PEHENG AU. BUYA’ BENI (masih tanda tanya), DAQ BENI melahirkan suku Leuwerun di walangsawa, Loba’bating, Noreng Wala, Walangnapo', Upang Bating dll
LOYO BUYA’ memperanakan POPO’, LAHAR, NUHAN, NOJOR, TANAH, BUYA’, LIA, WULA.

 POPO’ LOYO berhijrah ke pulau Lapang Batan dan berhijrah lagi ke Lamalera dan menetap di sana. (loyo harafiahnya matahari sama dengan nama lera dalam bahasa lamaholot).

 LAHAR LOYO memperanakan MARANG LAHA yang mempunyai keturunan sampai pada Uli’ nala’/suku orolaleng.



 WULA LOYO melahirkan SURI WULA melahirkan OMESURI dan BUYA’SURI (mereka dikutuk oleh Tuhan karena melakukan incest/ keturunannya belum diketahui pasti/cerita OME dan BUYA’ MASIH KONTROVERSIAL karena sebagian suku mengakui tetapi sebagian menolak).



    NUHAN LOYO memperanakan NARAN NUHAN. NARAN NUHAN memperanakan BAPA, LAHA, LETU, SARA, ARE’. BAPA NARAN sumpah diri bahwa keturunannya menjadi binatang buas (bapa iu/buaya). Buaya tidak memiliki lidah karena sudah ia tanggalkan di darat dan menjadi tumbuhan “lidah buaya.” ARE’ NARAN sumpah diri bahwa keturunannya menjadi makanan buat manusia (Bdk. dengan cerita Tonu Wujo versi lamaholot/dewi Sri dari Jawa). ARE’ artinya “Perempuan”.


 NOJOR LOYO melahirkan TA'EN melahirkan HUA TA’EN melahirkan EKAN HUA melahirkan TANA EKAN melahirkan OLA TANA melahirkan WOI OLA melahirkan suku Ebaq Rian dan LALI OLA melahirkan suku Langobelen dan Unarajan Lewokukun Ileape. LAHA WOI melahirkan DAI LAHA melahirkan BOTI DAI di Leunadal/ KODO DAI di leunadal /LAKU DAI di Dolulolong; saudari NENA DAI kawin di Peuuma (turun ke Robi Aur)/ BAU DAI di kraton Buton /SOLO DAI di Menanga solor (PERLU DIGALI LAGI sebab ada versi bahwa leunadal dari Woka Lewun).


    TANAH LOYO keturunannya sampai kepada suku leudawan Lelang
    BUYA’ LOYO berhijrah ke Ambon (kisar) yang mempunyai keturunan sampai pada Mal Uan Bara Wahen.
    LIA LOYO memperanakan , TAWANG, MATAN.
    TAWANG LIA berhijrah ke Ambon dan melahirkan orang Tujung.
    MATAN LIA memperanakan LA’A MATAN  dan AUR MATAN. *LA’A MATAN berhijrah dan melahirkan orang Lela Werang Leragere.

*AUR MATAN melahirkan MATUR AUR memperanakan PUDA MATUR dan TIDA MATUR. TIDA MATUR memperanakan KODA TIDA memperanakan ULUN KODA memperanakan PULO ULUN memperanakan LAMALE’ANG PULO memperanakan PULO LAMALE’ANG memperanakan RIBU PULO  dan BUHAWANG PULO (Leutubung).  PUDA MATUR memperanakan RETUNG dan LAKA. #LAKA PUDA mempunyai keturunan sampai kepada orang Leudawan Lelang. #RETUNG PUDA memperanakan REI dan ABE.


A.  REI RETUNG memperanakan HIDE REI (hada rei), PEDERENG REITEBARENG REIBENI REI, EI REI. *HIDE REI memperanakan HURI’ dan KOLE’HURI’ HIDE memperanakan DELA HURI’ dan TAWANG HURI’. Kemudian #DELA memperanakan ETO’ DELA yang melahirkan OPE ETO’ yang melahirkan suku Leu Ape (desa Mahal) dan HURI’ DELA melahirkan  WOLOR HURI’WOLOR melahirkan BENI WOLOR (tidak punya turunan ) #TAWANG HURI’ melahirkan HIDE TAWANG (Manusia Bertanduk) yang turunannya sampai kepada suku Huri’ Ubu’ cs.


 KOLE’ HIDE memperanakan NODA KOLE’ yang melahirkan suku Leunoda, KADA KOLE’ yang melahirkan suku Wulakada, RATAN KOLE’ melahirkan suku Hoa’ratan, MOLE KOLE’ melahirkan suku Peumole. 

*PEDERENG REI  melahirkan ATA PEDERENG selanjutnya ATA memperanakan ARE’ ATAAR ATA) yang melakukan sumpah bahwa ia akan menjadi jin/setan sehingga turunannya menjadi belalang/ Ar ata (sejenis serangga yang biasa bersuara pada sore hari menjelang malam dan biasanya orang akan menyebutnya Ar ata’ eu’ artinya suara Ar Ata). Buktinya seringkali dukun memanggil “Batan Lama Doan, Libang Lama Hering, Ala Liba Lela Banga, Ar Ata’ Lela Banga”.

Batan Lama Doan mempunyai keturunan sampai kepada salah satu suku di lamalera yang belum diketahui pasti. Ada cerita bahwa Batan Lama Doan dan Lelang Lolon Peni Aman mempunyai satu danau yang terletak di desa Peusawa yaitu uru tahi’ (harafianya alang-alang laut).


Suatu hari mereka hendak menjual ikan dan sampai di tengah jalan mereka kehabisan ikan. Akhirnya mereka mengangkang lalu menarik ikan yang keluar dari kemaluan untuk dijual. Tindakan ini, diketahui orang lain sehingga mereka pun diusir pergi dengan tuduhan sebagai suanggi.


Mereka berhijrah melewati Leragere dan tiba di Lamalera dan orang asli Lamalera pun menegur mereka/menanyakan asal mereka dan mereka menjawab “kami orang Lewo Lamalera”.*TEBARENG REI memperanakan AR ATA TEBARENG( tidak punya anak) sehingga sumpah diri menjadi suanggi. *BENI REI memperanaka LAU dan LEU. #LAU BENI memperanakan KOPONG LAU yang melahirkan BOTA KOPONG dan saudaranya (hijrah ke Labala) BOTA KOPONG kawin dengan MARANG ORE yang melahirkan suku Amunmama. MARANG ORE : meluwiting  lamahingan, IRU ORE: meluwiting helenare; TOKE ORE:berhijrah ke daerah lembata selatan dan witihama dan honihama adonara.


#LEU BENI memperanakan AMUN LEU dan AWANG LEU(maluku). AMUN LEU memperanakan SILI AMUNKOPONG AMUN, TELAR AMUN, HOLE AMUN (PEREMPUAN) turunannya sampai ke Kalikur dan mempunyai anak IRA HOLE memperanakan ALEN IRA


*EI REI memperanakan BENI memperanakan HURA’ memperanakan KIBAL memperanakan LEIN memperanakan DEKE’ dan LERA’. DEKE’ LEIN (Leubatan), LERA’ LEIN (meluwiting Leubatan), TA’EN LEIN Leuwalang), KATING LEIN (edang wala, riding wala, maren wala, tiri wala, pati wala dan ona wala ke Lamalera).

B.ABE RETUNG memperanakan PU’EN ABE, BUYA’ ABE, BENI ABE, OHA’ ABE, EPE ABE. # PU’EN melahirkan  AI PU’EN dan TA’ PU’EN.
 AI PU’EN memperanakan: BARAN AI, BOTE AI, LEAN AI, MATAN AI, BENI AI.* BARAN AI berhijrah sampai ke Suba Wutu’(ujung Lembata) kemudian kembali ke Kedang dan melahirkan suku Odel Wala(Penulis). *BOTE AI memperanakan TOLO BOTE yang berhijrah ke Lodo Blolong. *LEAN AI melahirkan orang Peu Uma Wehe’ dan Lobe’mato.


*MATAN AI mempunyai keturunan orang  Potiretu dan Watang wala. *BENI AI memperanakan ARAKIAN BENI, PARE’ BENI, HIBU’BENI. ARAKIAN BENI memperanakan LAWE ARAKIAN, RANA ARAKIAN, KUMA ARAKIAN, KEWA ARAKIAN (perlu digali lagi).


#LAWE ARAKIAN memperanakan MEHA’ LAWE yang melahirkan DOLU MEHA’, LEUR MEHA’, HEAN MEHA’. DOLU MEHA’ melahirkan suku Botung Raba dan Boyang Raba. LEUR MEHA’ melahirkan suku Leu Enu. HEAN MEHA’ melahirkan suku Benihingan, Merunghingan, Letuhingan, Lokanghingan,Leuhingan.#RANA ARAKIAN melahirkan suku Leuwerun (kalikur).      


#KUMA ARAKIAN keturunannya sampai kepada orang Kawela (Adonara). #KEWA ARAKIAN meninggal dan diletakan di atas sebuah batu sehingga disebut “Kewa Hada’” sehingga kemudian tempat itu disebut “Hada’kewa”. PARE’ BENI AI memperanakan MOI memperanakan HERENG (Hitong) memperanakan BENI memperanakan AMUN BENI melahirkan suku E’a Pu’en (dolulolong dan mahal), HIBU’ BENI (suku Leuhapu di kedang dan lewohapo adonara).



TA’ PU’EN memperanakan MOI TA’, MATAN TA’, TIAR TA’, BOTA TA’. MATAN TA’ memperanakan AUR dan LA’ATIAR TA’ melahirkan orang Lewo Eleng (Leragere). BOTA TA’ kawin dengan AWANG HURA’ dari suku Leu Walang MOI TA’ memperanakan LOYO MOI, HUER MOI, HAER MOI.


*LOYO MOI melahirkan suku Hoba’matan. HUER MOI dan HAER MOI tidak mempunyai keturunan.
#BUYA’ melahirkan keturunan orang kalikur dan Ali’uroba.#BENI melahirkan TELU BENI (Leu Wayan), LEU BENI mempunyai keturunan orang Meluwiting dan Belutowe dll. (isteri dari Leu Beni bernama Ha’i Longo’ yang berasal dari seekor kambing dan pernah dimuat di warta Flobamora Edisi 60-Februari 2018), HAMA BENI ke Witihama Adonara. AU BENI melahirkan orang Lama Au dan leuhoe’, TO’AN BENI (ali’ur), BAKO BENI melahirkan KOKO BAKO dan LEKI BAKO (Alor, Pandai).


BUTU BENI (ke Buton, Bau-Bau), TOKAN BENI ke Tokojaeng, BUYA’BENI ke Leudanung, BOLENG BENI(Adonara), #EPE melahirkan Bete' melahirkan Mau melahirkan Beni melahirkan Nido' melahirkan lali melahirkan Huri' dan seterusnya sampai pada suku dari Tata Eman Ubu' (lewodawan kobar).

Semoga dilengkapi oleh pembaca; anak-anak uyolewun di mana pun berada. 
oleh Rian Odel Wala.

 

7 comments for "Silsilah Suku Bangsa Kedang di Lembata"

  1. Okto lelang wayan loyobohor19 December 2020 at 18:49

    Terima kasih banyak bapa, atas tulisan2nya. Semangat terus dalam merilis dan mencari tau informasi.

    ReplyDelete
  2. Syair awal masih kurang amo,
    "Uyolewun kayaq tene
    Dorong dopeq ote ne ne,
    Kara oneq pana weq ne.....
    Ular naga ara bora
    Ahin tutuq kara doraq,
    Pan ebeng bale boraq.
    Syair ini sangat mndalm pengartiannya sehingga sayang klu dilupakan kalimatnya wlupun hnya sepotong.

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. alu meka rasa,ohaq nyangka orang cina ternyara dulu ada yang dari kedang,mantap bapak,

    ReplyDelete