Mengenal 44 Kampung di Kedang
LEU PURUN APA’ ILA APA’
Catatan awal; bahwa tulisan ini dikutip
pada status facebook Egidius Nara
Leuhingan yang ia tampilkan pada grup Sejarah Auq Edang Uyelewun (9 september
2019). Penulis menulis lagi pada badan blog ini dengan maksud dikoreksi atau
pun dilengkapi oleh pembaca sekalian. Komentar Anda bisa langsung pada kolom
komentar blog atau via email: rianodel@gmail.com,
wa: 081337652194/ facebook Murun Baran ai. Tujuan primer dari tulisan ini
tentunya untuk pengembangan budaya dan tradisi leu awu’ edang Uyelewun.
Empat puluh empat kampung
1.
wayan lama hoteng
2.
mamu’ mara laleng
3.
Rodang Lama Kopa’
4.
Lea’ Lama Mengi
5.
Hoe’ Lama Dike
6.
wehw’ Lama dike
7.
Liti lama toher
8.
Kuma Lama mengi
9.
Witing lama Hingan
10.
Peu ara lama laleng
11.
Batan lama doan
12.
Walang lama loman
13.
Kuma lama mengi
14.
Matan lama mangan
15.
hapu lama boleng
16.
Mado lebo lulun
17.
Naha’ lama wayan
18.
kio’ lama bura’
19.
Wahen lama bera
20.
Mole mata lina
21.
Lupang lama hering
22.
Tubung lama bayung
23.
luleng lama hingan
24.
Hoa’ratan lama doan
25.
Roun Koka hala
26.
Kulang lama dawan
27.
Nadal lama honi
28.
Buri lama hingan
29.
kulu lama lele’
30.
Hua lama leteng
31.
Wutun roko puken
32.
Uma pari leye
33.
wutun maha’ ayang
34.
mule lama wa’
35.
oka lali bura’
36.
Biar lama wala
37.
Wohung lama wolor
38.
Bareng pai’ telar
39.
Ai likur lama koma
40.
noda lama kole’
41.
warung lama hering
42.
napo’ lama deler
43.
Danung lama dolor
44.
lein wutu’ lewang.
Ini
sedikit tulisan tentang nama empat puluh empat kampung di kedang. kebenaran
nama tersebut tentunnya masih berada pada kemungkinan. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan partisipasi generasi muda Edang untuk bekerja sama
menyempurnakan tulisan ini. Warisan lisan tentu akan semakin membias tak tentu
arah jika tidak kita padatkan pada sebuah tulisan. Yang belum sempurna; yang
keliru mohon ditambahkan dengan satu tujuan yang sama untuk pewarisan budaya
kita. Tentang sejarah terbentuknya 44 Kampung akan kami telusuri lebih lanjut.
Tulisan yang belum pasti benar ini dimaksudkan untuk merangsang pihak lain yang
peduli terhadap sejarah dan budaya kedang untuk bisa berpartisipasi secara
total.
Rian Odel Wala.
Kenapa selalu ada kata "lama" di setiap nama ya?
ReplyDeleteMungkin penulis harus mencari arti "lama" dalam setiap penulisan nama dari 44 kampung di atas.
terimakasih saudara, mari kita cari bersama. tapi yang pasti lama versi kedang tidak sama dengan "lama" versi Donatus dewa ledjap yang menulis sesuai petunjuk alm. Leo Boli lajar bahwa lama dari kata Lepan batan. sebab kedang bukan dari lepan batan
Delete