LAGI VIRAL, KAPAL CEPAT DARI BEN TENTI, TUAI PRO-KONTRA NETIZEN
Sebagaimana berita yang sedang populer mutakhir, Benediktus Lelaona alias Ben Tenti, pengusaha muda asal Lembata, Rabu (28/10/2020) telah menyumbang Kapal Cepat kepada Keuskupan Larantuka. Kegiatan penyerahan ini terjadi di pelabuhan Laut Larantuka, Flores Timur, NTT. Hadir pada saat itu yakni uskup Larantuka, Mgr. Fransiskus Kopong Kung, Pr, Bupati Lembata, Bupati Flotim dan sebagainya. Penyerahan ini bukan hanya mendapatkan banyak tepukan tangan dari para Netizen melainkan juga banyak penilaian yang kontra. Hal ini bisa terbaca dari unggahan-unggahan status pada dinding Facebook para Netizen. Pada grup Facebook Bicara Lembata New misalnya, kontroversi penyerahan kapal cepat ini sedang ramai diperbincangkan.
Nama akun Facebook Mon Odel misalnya, pernah menulis status pada dinding Facebooknya yang bernada kritik sebagai brikut: “Pengusaha Kapal Penyeberangan, menyumbang kapal tuk penyeberangan pada rute penyeberangan yang sama....agak lucu krn pebisnis menciptakan pesaing sendiri...awas kena gocek o.....masa sy beli kapal,sumbang org tuk bersaing dgn kapal sy sendiri...jangan sampe terima itu sumbangan jo atur pindah Tuan2 dong yg kritis e.....mat kopi pagi.....”
Status tersebut sontak menuai beragam tanggapan dari
Netizen lainnya. Ada yang mendukung, ada yang kontra dan ada yang netral. Status
tersebut juga mendapat Like sebangak 124 kali – mungkin sudah lebih banyak. Nama
akun Facebook Ferdinandus B. Lokang misalnya, menanggapi status Mon Odel
demikian:
“Klo tidak salah,
Gereja Universal pernah mengalami masa kelam ketika pemimpin umat (hirarkis)
tak tahan dengan rayuan maut pemimpin politik (kaisar), ya ujung-ujung ada
reformasi yg digerakkan oleh Martin Luter. Mungkin pengalaman serupa tak
terulang lagi karena Gereja sdah sangat dewasa, atau jangan smpe Gereja
(hirarkis) tergoda juga, sebab gaung “Gereja yang semakin mandiri” memang blm
bisa terwujud, akhirnya ya, korbankan semangat kenabian demi upaya membangun
kemandirian ekonomi. Semoga tdk begitu...”
Bukan hanya dua Netizen di atas, melainkan sangat banyak
komentar lainnya. Nama akun Facebook No Miku menulis statusnya pada dinding grup
facebook Bicara Lembata New berikut:
“Ambil dari sisi
positifnya...Soal sumbang-menyumbang Benediktus Lelaona sudah sering
melakukannya...Apalagi untuk Gereja bukan hal baru...Bicara soal kapal ketika
hal yang sama dulu terjadi pada almarhum om ako riberu (ina Maria 1)....Kenapa
tidak seheboh ini? Padahal proses dan pengelolaannya sama. Tapi kenapa pada
saat ben semua langsung berdiri dan melihat dari sisi negative??...” Pada bagian
akhir statusnya tersebut, ia tulis “...Jangan terlalu banyak berdiri di satu
sisi...Cobalah untuk lebih ketengah.”
Unggahan-demi unggahan mengalir seperti banjir. Hampir saban
hari Grup Fcebook Bicara Lembata New selalu saja mengulas pembahasan seputar
sumbangan kapal Cepat dari Ben Tenti. Ada juga tulisan yang mengajak orang
Lembata untuk menanggapi sumbangan kapal tersebut secara positif. Nama akun
Facebook Gerard Diri Tukan misalnya menulis demikian: “Bertambah satu kapal
cepat masuk Lembata (Kapal Ina Maria 3) dan pesawat Wings Air juga buka rute ke
Lembata, maka orang Lembata harus segera sadar untuk tinggalkan gaya lambat. Jika
tidak maka akan jadi orang asing di tanah sendiri. I era terbuka, era
kompetisi. Yang lambat akan tersingkir dan punah.” Unggahan ini mendapatkan
banyak respon positif dari para Netizen lain karena menurut mereka, sumbangan Ben
Tenti mesti dilihat secara positif bukan dari sudut pandang politik dan
seterusnya. Status ini mendapat like lebih dari seratus (100) kali.
Selain itu, ada ulasan menarik dari nama akun Facebook
Ola Rongan Wilhelmus yang ia tampilkan pada grup Fb yang sama:
“THE POWER OF BEN TENTI
Tanggal 28 Oktober 2020
lalu mungkin bisa dicatat sebagai hari bersejarah bagi keuskupan Larantuka. Mengapa
tidak! Pada tanggal ini Om Ben Tenti serahkan sebuah kapal cepat bernama Ina
Maria 3 kepada keuskupan Larantuka. Banyak orang katakan ini pemberian ikhlas sebagai
hadiah. Begitukah...?”
Selanjutnya, pada
bagian akhir status tersebut tertulis demikian: “...Maju, om Ben Maju..saya
dukung penuh Om Ben merasa bersih dan mampu membuat Lembata GELIAT MAJU. Tapi
jangan maju kah....kalau nanti buat Lembata tambah miskinlee...! Salam, Magun
Ola Rongan-Putra Nubatukan.”
(Oleh Admin)
Semoga gereja tetap kritis
ReplyDeleteSaya sepakat... Gereja tdk boleh trrbius dng harta material 🤣🤣🤣🤣
DeleteMantap
ReplyDelete