Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Kisah Cinta Frater TOP di SMPK Sanctissima Trinitas Hokeng

 

Fr. Marianus Pati Lea, SVD

Gambaran Umum dan Sejarah Singkat SMPK Sanctissima Trinitas Hokeng


SMPK Sanctissima Trinitas Hokeng atau biasa disebut SMP Sanctris adalah sebuah lembaga pendidikan katolik yang terletak di desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. SMPK ini berdekatan dengan Seminari San Dominggo Hokeng, perbatasan antara kabupaten Sikka dan Flores Timur.


SMPK Sanctris didirikan pada tanggal 6 Agustus 1958 oleh Sr. Guntil, SSpS sebagai fundator utama, dengan kepala sekolah pertama waktu itu ialah Sr. Emanuel Linsen, SSpS. SMPK ini berada di bawah Yayasan St. Gabriel.


Awal tahun 1958-1988 sekolah ini hanya menerima murid perempuan. Dalam perjalanan waktu, sejak tahun 1989 bersama Sr. Marselina Ngozo, SSpS sebagai kepala sekolah mulai diterima siswa laki-laki untuk bergabung dan pada waktu itu tahun pertama jumlah siswa laki-laki hanya 19 orang. Namun setelah dipromosikan terus-menerus akhirnya murid laki-laki semakin banyak, jumlahnya hampir sama dengan perempuan hingga saat ini.


Meskipun lembaga ini merupakan lembaga katolik, tetapi tetap terbuka bagi siswa/i beragama lain untuk mengenyam pendidikan di sekolah ini. Jumlah seluruh siswa sesuai data Agustus 2020 sebanyak 180 dengan rincian jumlah siswa laki-laki 87 orang dan siswa perempuan 93 orang. Para siswa ini berasal dari berbagai daerah baik dalam wilayah Flores Timur maupun Flores pada umumnya. Lembaga pendidikan ini juga telah menghasilkan orang-orang hebat yang telah berkiprah dalam kancah lokal, nasional maupun internasional.

 

Tugas yang Dipercayakan kepada Frater


Pada tahun 2019 lalu, Provinsial SSpS Flores bagian Timur meminta kepada provinsial SVD Ende agar bisa mengirimkan salah satu Frater TOP-nya untuk membantu di sekolah maupun di asrama. Oleh karena itu, pada tahun 2019, pertama kalinya seorang frater SVD dikirim ke lembaga SMPK Sanctissima untuk berpraktek pastoral di lembaga ini. Maka saya adalah orang kedua menjalankan masa TOP di lembaga ini. Sejak awal Juli saya tiba dan mulai bertugas di lembaga ini. Saya dipercayakan untuk menangani beberapa tugas dan tanggung jawab baik dalam lingkup asrama maupun dalam lingkup sekolah.


Pertama, Lingkup Asrama. Dalam lingkup asrama saya dipercayakan menjadi pendamping anak asrama St. Arnoldus Yanssen bersama Sr. Tarsisia, SSpS dan Fr. Riko, SVD. Saya dipercayakan juga untuk menjadi moderator dalam hal musik vocal dan liturgi serta tugas-tugas kecil lainnya.


Kedua, di lingkup sekolah. Di sekolah, saya dipercayakan untuk menjadi guru dan mengampuh beberapa mata pelajaran. Di kelas VII A, B, C dan kelas IX A, B, C saya dipercayakan untuk mengampuh mata pelajaran Seni Budaya, dan di kelas VIII A, B, C saya dipercayakan untuk mengajar Agama.


Selain itu, saya juga dipercayakan untuk menjadi moderator salah satu kegiatan ekstrakurikuler yaitu vocal group sekolah. Semua kegiatan di atas baik di asrama maupun di sekolah saya terima dengan senang hati dan sesuai dengan bakat dan kemampuan yang saya miliki. 


Ini semua merupakan salah satu kesempatan berahmat bagi saya untuk bisa lebih berkembang menjadi pribadi yang lebih matang dan unggul sebagai calon misionaris Serikat Sabda Allah. Karena dengan demikian, saya bisa belajar  banyak hal, menjadi seorang pemimpin, menjadi seorang guru, dan belajar untuk menjadi seorang kakak yang baik untuk adik-adik asrama St. Arnoldus Yanssen.

Bersama Staf Pengajar

 

 Kerja Sama dengan Pendamping Top


Di lembaga SMPK Sanctris ini, saya mendapat seorang pendamping TOP dan tentunya beliau juga sebagai Kepala Sekolah SMPK Sanctris. Pendamping TOP saya bernama Sr. Lidwin Maria, SSpS. Minggu pertama setelah saya tiba, kami langsung melakukan pertemuan di sekolah untuk membicarakan tugas apa saja yang akan saya jalani selama berpraktek di lembaga ini.


Banyak hal praktis dan substansial yang menjadi informasi penting tentang proses selama TOP di lembaga ini telah beliau berikan kepada saya waktu itu. Beliau sangat mendukung seluruh proses TOP dan beliau mengaharapkan agar saya mampu memberi seluruh bakat, potensi dan kemampuan yang saya miliki bagi perkembangan siswa dan komunitas di mana saya tinggal. Selain itu, beliau memberikan kesempatan kepada saya juga untuk belajar banyak hal baik yang menjadi kekhasan dari SMPK ini.


Dalam hal pertemuan bersama pendamping, kami sering lakukan pada saat setelah jam sekolah. Hal itu kami lakukan seminggu sekali tetapi ada kalanya jika ada hal yang penting langsung disampaikan pada hari itu juga kepada saya. Selama ini komunikasi antara saya dan pendamping berjalan baik sehingga tidak ada hal yang mengganggu.


Dalam hal hidup rohani, saya merasa baik-baik saja, karena setiap hari bersama anak-anak mengikuti misa pagi bersama para Suster di komunitas dan pada sore hari kami berdoa Rosario bersama, sharing Kitab Suci dan meditasi bersama. Aktivitas lainnya kami lakukan secara bersama-sama sesuai dengan aturan harian di asrama.


Akhirnya, demikian laporan Top tahap I. Saya meminta doa dan dukungan dari Pater serta konfrater semua untuk mendoakan saya agar tetap setia dan dapat menjalankan masa Top sampai akhir dengan sebaik-baiknya. Salam dan Terima Kasih…

 

 

1 comment for "Kisah Cinta Frater TOP di SMPK Sanctissima Trinitas Hokeng"