Jangan Suka Gosip Orang, Tidak Baik untuk Kesehatan Sosial
RAKATNTT.COM – Apa itu gosip dan pengaruhnya terhadap relasi sosial? Kamus Bahasa Indonesia menjelaskan, gosip berarti “obrolan tentang orang-orang lain; cerita negatif tentang seseorang; pergunjingan.”
Pengertian di atas
menegaskan bahwa gosip itu aktivitas tak sehat karena pokok pembicaraan tidak
konstruktif tetapi destruktif; menceritakan keburukan orang yang tidak
selamanya benar adanya. Bahan dasar gosip bisa didapatkan darimana saja,
apalagi jika berkumpul dalam satu kelompok sambil mencari kutu atau makan sirih
pinang. Maka, ide awal tentang gosip akan mengalir.
Di kampung-kampung,
menggosip nama orang tidak asing lagi ditemukan. Ibu-ibu atau juga gadis-gadis
muda, kalau sudah berkumpul tak bisa dimungkiri bahwa bahan pembicaraan mereka
tidak jauh berbeda dengan definisi Kamus Bahasa Indonesia tentang gosip.
Jika mereka tidak suka
dengan seseorang, pasti yang bersangkutan akan dikuliti, dicari-cari
kesalahannya agar terciptalah gosip yang menarik.
Pertanyaanya ialah
apakah gosip itu sehat untuk diri sendiri dan relasi sosial? Jawabannya: tidak.
Sebab gosip tidak mendidik orang untuk berpikir positif; gosip akan membuat
mental orang menjadi negatif. Dari cara berpikir yang negatif, kualitas mental
penggosip juga akan menjadi negatif. Lantas bagaimana dengan relasi sosial?
Hidup bersosial bererti
kita hidup untuk banyak orang. Namun, gosip seringkali menjadi pemicu
perpecahan relasi sosial. Ada yang tidak suka dengan orang lain, ia akan
membangun gosip agar orang tersebut menjadi buruk nama baiknya. Dengan demikian,
relasi sosialpun akan terganggu. Kualitas sosial menjadi tidak nampak. Sebab yang
ada di permukaan hanyalah mulut cerewet, hati yang tidak sayang terhadap
sesama, sahabat atau juga keluarga dekat lainnya.
Bukan mau menuduh
melainkan ini cukup terbukti bahwa perempuanlah yang paling sering suka
menggosip sesamanya. Mulai dari gosip tentang perselingkuhan, pacaran, pelakor
dan lain-lain. Lebih buruk lagi ada gosip yang dicari-cari misalnya,
mengkambinghitamkan orang lain seolah-olah orang tersebut adalah pelaku. Padahal
yang bersangkutan tidak pernah bicara seperti itu, tetapi dalam menggosip yang
bersangkutan dituduh atau dibicarakan namanya sebagai seorang “penjahat.” Hasilnya,
orang tersebut menjadi buruk namanya di mata orang lain.
Dari ulasan di atas,
diketahui bahwa gosip itu tidak baik. Karena itu, hilangkan kebiasaan menggosip
nama orang. Biasakan diri untuk berkumpul dan menceritakan sesuatu yang
berkualitas, misalnya tentang strategi membuka usaha, mencari uang atau apalah
yang penting untuk menunjang kualitas personal maupun sosial, khususnya di
kampung tempat anda hidup.
Menjadi anak muda
berarti menjadi agen perubahan. Kapan anda berubah jika terus-terus menggosip
sesamamu? Karena itu, berhentilah menggosip orang, mulailah berbicara yang
membangun kebaikan. (Admin)
Post a Comment for "Jangan Suka Gosip Orang, Tidak Baik untuk Kesehatan Sosial"
Komentar