Halo Orang Kedang, Jangan Lupa Makan Watar Telar
RAKATNTT.COM
– Makanan
lokal tak akan pernah punah dimakan zaman. Sebab jenis makanan lokal merupakan
warisan khas dari para pendahulu atau nenek moyang. Biasanya jenis makanan
lokal tidak mengenal adanya bumbu-bumbu kimia seperti ajinomoto, masako dan
sejenisnya. Makanan lokal dimasak tanpa campur aduk dengan bumbu-bumbu yang ada
di pasar-pasar modern. Bagi orang yang menetap tetap di Kampung pasti lebih
akrab dengan warisan leluhur, seperti makanan lokal.
Untuk mengenal jenis
makanan lokal ini, rakatntt.com, menghadirkan watar telar; salah satu jenis makanan lokal yang ada di daerah
Kedang, Kabupaten Lembata, NTT. Secara harafiah, watar telar berarti “jagung labuh kuning.” Nah, bertolak dari situ,
kita diajak untuk mendalami atau memahami lebih dalam tentang watar telar sebagai makanan lokal orang
Kedang.
Watar
telar merupakan makanan yang terdiri atas campuran dari
beberapa jenis makanan yakni jagung giling, labu kuning dan kelapa yang sudah
diparut. Proses memasaknya amat mudah yakni mencampurkan bagian dalam labu kuning
dan juga jagung dalam satu priuk. Lalu dimasak sampai sudah matang, kemudian
isi juga dengan kelapa yang sudah diparut. Tunggu sekitar 30 menit lamanya,
kemudian diaduk-aduk sampai bentuknya terlihat seperti bubur. Pada akhirnya,
siapkan mulut dan perutmu untuk menyantap watar
telar.
Makanan ini tentu
sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Sesuai data dari berbagai sumber, labu
kuning sendiri kaya kandungan nutrisi, banyak vitamin dan mineral. Selain itu,
labuh kuning juga amat bermanfaat untuk kesehatan mata, mempercantik kulit,
meningkatkan sistim kekebalan tubuh, mencegah kanker, menjaga kesehatan jantung
dan menurunkan tekanan darah.
Sementara itu, jagung
sebagaimana dikutip pada kompas.com, dapat mengurangi risiko penyakit kronis,
mencegah sembelit, menjaga kesehatan mata, jagung juga mengandung banyak
nutrisi. Jika demikian manfaatnya, watar
telar tidak boleh dilewatkan begitu saja.
Makanan ini akan terasa
lebih nikmat jika disantap bersama dengan sayur daun pepaya atau orang Kedang
bilang waya lolon. Nikmatnya akan terasa lebih ngeri. Jangan lupa makan watar
telar ya. (RO/Red)