Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Mengapa Ritual Adat di NTT Selalu Tersedia Sirih Pinang?

Sirih Pinang
Sirih Pinang


Rakatntt.com – Prosesi ritual-ritual adat di Nusa Tenggara Timur (NTT) amat bervariasi dan kaya akan makna. Di NTT, kepercayaan terhadap ritual adat bersifat mutlak dan sulit digugat apalagi dihapus. Salah satu kekayaan yang terdapat dalam ritual adat yakni adanya sirih pinang sebagai salah satu perlengkapan wajib yang disediakan.

Di Lembata misalnya, sirih pinang tidak hanya dinikmati oleh manusia yang masih hidup atau sebagai suguhan terhadap tamu, tetapi juga barang ini biasa dipersembahkan kepada orang yang sudah meninggal dunia.

Biasanya, selain ‘bakar lilin’ di kuburan, orang Lembata, khususnya di Kedang selalu meletakkan sirih pinang. Entah apa maknanya, perlu ditelusuri lagi.

Dalam konten ini, penulis akan mencoba menguraikan alasan di balik tersedianya sirih pinang ketika dilakukan ritual adat.

Seperti tamu, demikian pun dalam ritual adat, rasa menghormati leluhur patut dipraktikkan. Sirih pinang dalam konteks ini bertujan untuk menghormati leluhur. Sebab dalam ritual-ritual adat, restu dari leluhur merupakan jalan untuk memuluskan sebuah ritual adat yang diyakini bersifat sakral.

Oleh karena demikian, tersedianya sirih pinang wajib dibutuhkan dalam ritual adat dimaksud. Sirih pinang juga adalah bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan berbudaya orang NTT, lebih khusus Kedang di Kabupaten Lembata.

Selain disuguhkan kepada leluhur dalam konteks ritual adat, sirih pinang juga disuguhkan kepada kekuatan sakral alam semesta. Hal ini menegaskan bahwa menghormati alam adalah bentuk keharmoniasan antara manusia dengan alam semesta. Sirih pinang hadir sebagai tanda yang menegaskan keharmonisan itu. (RO)

Post a Comment for "Mengapa Ritual Adat di NTT Selalu Tersedia Sirih Pinang?"