Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Ramai-ramai Joget Kuda Laka Loli, Apresiasi untuk Abu Lado Purab

 

Hasil screenshot video youtube miteng meluq channel
RakatNtt.com – Menjadi seorang seniman, khususnya pada bidang seni musik hal pertama yang menjadi kekuatan adalah jiwa seni; ada kekuatan dalam diri untuk menjadi pencipta (kreator) atau juga meniru (mimesis) – dalam arti meniru dalam bentuk yang berbeda agar terlihat nilai seni yang berbeda. Jiwa kreator misalnya, seorang seniman menciptakan sesuatu yang baru – ia menjadi kreator tunggal atau juga bisa menjadi ko-kreator: menciptakan dengan teman, baik syair atau musiknya. Nah, dari penjelasan tersebut, kita coba melihat viralnya lagu Kuda Laka Loli dan sosok Abu Lado Purab.

Joget Kuda Laka Loli

Lagu Kuda Laka Loli belakangan ini sangat viral di media sosial baik itu youtube, Tiktok maupun platform media yang lain. Semua orang tersentak dan puas jika dalam sebuah pesta Lagu Kuda Laka Loli diputar – termasuk penulis sendiri hehe. Para muda-mudi mulai bergoyang ria. Bahkan hingga kini, kanal youtube Miteng Meluq Channel (MMC) sudah mendapat pageviews hingga satu juta lebih, khusus untuk lagu Kuda Laka Loli. 

Selain Abu Lado Purab dan sang kekasih yang diunggah lewat MMC, Kuda Laka Loli juga dinyanyikan oleh beberapa penyanyi lainnya, salah satunya Azizah asal Maumere yang diunggah pada kanal youtubenya. 

Hal ini membuktikan bahwa lagu KLL sudah diminati dan membuat orang lain bahagia mendengar lagu itu. Jika lagu KLL itu tidak diunggah pada kanal youtube, barangkali lagu tersebut hanya dikonsumsi oleh sedikit kalangan, lebih khusus hanya oleh orang Kedang sebagai pemilik bahasa daerah dalam lagu tersebut. Dengan demikian, dari viralnya lagu tersebut, mesti mendorong para pecinta musik, khususnya berbau daerah untuk lebih kreatif, inovatif dan produktif dalam berkarya agar bisa membuat orang lain menikmatinya dengan penuh kepuasan jiwa maupun raga.

Apresiasi untuk Abu Lado Purab

Sebagai seorang penikmat lagu KLL, saya patut memberikan apresiasi kepada penyanyi asal Lembata, Abu Lado Purab. Apresiasi ini diberikan bukan usai lagu KLL viral di media sosial melainkan karena Abu Lado Purab, menurut saya adalah seorang seniman musik yang tekun dan kreatif. Ia sudah terkenal sebagai seorang penyanyi barangkali sudah sekitar 25 tahun lalu – waktu itu penulis masih duduk di bangku SD. Ia menciptakan dan mempopulerkan beberapa lagu bahkan sempat “merantau” ke Jawa menjadi vokalis Adinda Band. Ini sebuah prestasi yang patut diapresiasi, apalagi sebagian besar lagu yang diciptakan kemudian dipopulerkan oleh Abu Purab bernuansa daerah, khususnya  syair berbahasa daerah Kedang. Lewat tulisan ini, ada harapan agar ketekunan seorang Abu Lado Purab sebagai penyanyi asal Lembata tidak luntur, melainkan semakin maju, berkembang dan kreatif sesuai dengan tuntutan zaman.

Otentisitas Syair Kuda Laka Loli

Menjadi seorang seniman tidak semata-mata berorientasi pada bisnis media (rating, iklan adsense dll). Orientasi seperti ini, akan membuat seorang seniman tidak rendah hati, ia menjadi cerewet dan tidak mendengarkan kritikkan konstruktif dari pihak lain yang adalah penikmat seni. Padahal menjadi seorang seniman, salah satu hal penting yang menjadi pendasaran adalah daya cipta (kreator).

Jika kita mengikuti perkembangan media sosial, khususnya pada facebook, banyak netizen mempersoalkan otentisitas dari syair lagu Kuda Laka Loli. Hal ini wajar dalam dunia seni, dalam dunia cipta-mencipta. Sebab sebuah karya setelah diciptakan, ia sudah menjadi milik semua orang. Artinya, masing-masing orang bebas memberikan pendapat dengan tetap memerhatikan etika dan koridor hukum – mencemooh, menghina tentu tidak masuk kategori. 

Harus diakui bahwa tidak 100 persen syair lagu Kuda Laka Loli adalah ciptaan Abu Lado Purab. Itu benar dan Abu Purab sendiri pasti mengakuinya. Sebab, sebagian syair tersebut merupakan milik rakyat Kedang; syair yang diwariskan oleh leluhur Kedang untuk memberikan edukasi kepada generasi muda. Artinya, sebuah warisan lisan dari nenek moyang – penciptanya anonim – harus dihormati agar orang tahu bahwa leluhur kita punya daya seni, punya daya cipta. 

Namun, beberapa lirik tambahan menjadi milik sang penyanyi bersangkutan. Nah, dari pengalaman ini, kita mesti mengakui bahwa dalam dunia seni terdapat pula kritik seni. Seni tidak berjalan egois, ia menjadi milik semua orang. Jika seorang seniman merespons secara negatif alias baper terhadap kritikan eksternal, maka ia mesti mempertanyakan ulang jiwanya sebagai seorang seniman. Seniman mesti jujur dan rendah hati.

Apa yang Harus Dibuat?

Ada beberapa hal yang mesti disadari dan dibuat oleh para seniman musik Lembata – ini menurut saya.

Pertama, Kejujuran Berkarya. Seniman harus jujur mengakui – sebagai kreator tunggal atau ko-kreator. Ia tidak boleh menyebar hoax. Contoh misalnya, syair Kuda Laka Loli, yang mesti dibuat adalah pemberian keterangan tentang otentisitas syair lagu tersebut agar orang tahu bahwa sebagian besar syair tersebut diambil dari pantun rakyat Kedang. Jika tidak, ingat ini, jika tidak, seniman musik bersangkutan telah “mencoreng sejarah seni” – ia telah mengelabui wawasan generasi milenial, Z dan alfa yang kini sedang jatuh cinta dengan lagu Kuda Laka Loli. Narasi tentang sebuah karya seni itu menjadi urgen pada konteks ini.

Kedua, Tantangan untuk Seniman. Tulisan seperti ini sesungguhnya memberikan tantangan sekaligus rangsangan bagi seniman musik Lembata untuk kreatif, inovatif dan produktif. Jika tidak, akan lahir seorang seniman tanpa jiwa seni, tanpa daya cipta, ia hanya meniru karya orang lain dari ujung kaki sampai ujung rambut. Sekali lagi, ini sebenarnya tantangan sekaligus rangsangan.

Pada akhirnya, profisiat dan apresiasi untuk Abu Lado Purab dan semua seniman musik Lembata. Tetap jujur, rendah hati, produktif agar bisa mengangkat nama Lembata ke kancah yang lebih luas. Salam untukmu semua. (RO)

4 comments for "Ramai-ramai Joget Kuda Laka Loli, Apresiasi untuk Abu Lado Purab"

  1. Apresiasi jga untuk seorang penulis yg telah memberi berita-berita menarik kepda seluruh masyarakat NTT maupun seluruh dunia. Tetap jaya untuk Lembata😅

    ReplyDelete
  2. saya tida mengerti artinya tapi sangat menikmati musiknya, luar biasa ....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Artinya lebih kepada pendidikan cinta untuk kaum muda

      Delete