Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Menjadi Guru Bukan untuk Dikebiri

 



Syukur Matur, Pengurus IGI Lembata



RakatNtt.com - Guru merupakan sebuah profesi yang bagi kebanyakan kalangan mengatakan sebuah profesi yang "sangat mulia." Sesungguhnya semua profesi itu mulia adanya tergantung siapa yang mempersepsikannya. 

Seiring perkembangan zaman yang semakin modern diikuti dengan berbagai aturan berkaitan UU perlindungan anak dan lain sebagainya maka sebagian besar "kalangan" menjadikan landasan-landasan itu sebagai rambu-ranbu untuk menjerat guru dalam menjalan tugasanya. 

Kebanyakan kalangan memaknai adanya aturan tersebut dan menginterpretasi bahwa TUGAS POKOK GURU HANYALAH MENGAJAR. 

Jika memaknai bahwa tugas Guru hanya sebatas itu maka betapa senangnya guru. Karena paham atau tidak, tahu atau tidak, mengerti atau tidaknya ilmu yang diajarkan oleh guru itu guru tidak peduli. Namun tidak demikian dan guru tidak menginginkan itu.

Dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke empat sudah tertulis dengan tinta emas "MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA".

Kata "mercerdaskan" pada penggalan kalimat di atas perlu SEPAHAM dan SEMENGERTI mungkin serta perlu dikaji secara baik. Siapakah yang bertugas untuk MENCERDASKAN ?

Dialah seorang GURU. Tanpa guru semua semua profesi tidak akan membanggakan profesinya masing-masing. Guru itu bukan hanya mengajar tetapi tugas guru sesunguhnya adakah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. 

Mencerna informasi yang beredar tentang nasib seorang guru yang dianiaya seperti tertera pada link https://kupang.tribunnews.com/2024/03/10/polres-lembata-proses-kasus-penganiayaan-guru-sman-1-nubatukan-oleh-orang-tua-murid. 

Guru itu adalah Guru Damianus Dolu yang mengajar di SMA Negeri 1 Nubatukan Kecamatan Nubatukan Kabupaten Lembata, salah satu Lembaga SMA yang mendapatkan gelar sekolah favorit di tingkat kabupaten Lembata. 


Ketika Lembaga itu merupakan lembaga favorit maka hasil yang tetaskan juga tentunya generasi-generasi yang siap untuk bersaing  bermentalkan baik dan manusia.

Dengan melihat peristiwa tersebut profesi guru serasa dikebiri. Maka langkah yang diambil oleh Guru Damianus Dolu merupakan langkah tepat dan sesama profesi akan selalu mendapat dukungan.

Tentunya bukan hanya Guru tetapi pemerhati pendidikan juga akan mengutuk keras pelaku yang tidak pernah merasa bersyukur dengan upaya dan kerja keras guru dalam menjalankan tugasnya sampai pada anaknya berada di titik ini yaitu tingkat SMA.***

Post a Comment for "Menjadi Guru Bukan untuk Dikebiri"