Situs Liang Laru Berusia 11.000 Tahun, Tertua di Lembata
|  | 
| Liang Laru di Desa Hingalamamengi, Lembata | 
RakatNtt - Sebelumnya saya membuat tulisan tentang situs Lewoleba dan Liang Pu’en yang saya ambil dari sumber buku Berpetualang ke Lembata, Menguak Jejak 3000 tahun Peradaban Manusia, diterbitkan Penerbit Pusat Penelitian Arkeologi Nasional. Namun, rupanya saya keliru menempatkan umur pada situs Liang Pu’en di Kedang.
Situs Lewoleba berumur 2999 tahun atau 3 ribu tahun. Sedangkan Liang Pu’en bukan 3-4 ribu tahun melainkan lebih tua dari itu. Berdasarkan sumber ilmiah lainnya dalam jurnal Stupika; Journal of Archeology and Culture (2021), menampilkan informasi yang berbeda. Situs Liang Pu’en dinyatakan mirip dengan situs Lene Hara di Timor Leste yang berumur 10-12 ribu tahun. Dalam jurnal tersebut tidak ditulis jelas umur situs Liang Pu’en di Lembata, NTT.
Namun, ada yang mengejutkan yakni situs Liang Laru di Hingalamamengi yang dinyatakan berumur 11 ribu tahun. Situs ini dinyatakan tertua dan manusia yang menghuni tempat ini lebih tua daripada migrasi belakangan sekitar tahun 3000-4000 yang berbahasa Austronesia. Salah satu bagian dalam jurnal tersebut dengan judul: Variasi Motif Wajah di Situs Liang Pu’en, Kabupaten Lembata; ditulis oleh Jofel Eliezer Malondal dkk mereka semua berasal dari Program studi Arkeologi Udayana; dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dan dari Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB.
Dalam tulisan ini, mereka mengutip Octaviana dkk, 2019, yang menemukan bahwa okupasi manusia yang telah ada jauh lebih lama sebelum kedatangan penutur austronesia di Lembata (3-4 ribu tahun). Situs Liang Laru merupakan sebuah ceruk yang dihuni sejak 11.000 tahun lalu. Ditemukan banyak serpih litik, sisa-sisa kerang dan fauna di situs ini serta fragmen manusia. Mereka menyimpulkan situs Liang Laru merupakan yang tertua di Lembata.
Post a Comment for "Situs Liang Laru Berusia 11.000 Tahun, Tertua di Lembata"
Komentar