Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

MENAFSIR KEINDAHAN PANTAI NONI'

 

                               


 

 

Sangat sulit mendefinisikan keindahan karena ia tidak bisa didefinisikan tetapi bisa dirasakan. Hal ini berarti keindahan adalah sebuah realitas atau ide bawaan yang merangsang “rasa” manusia untuk merasakan sesuatu yang ditatapnya. Jhon Berger, seorang kritikus seni mengomentari sebuah lukisan kuno di Chauvet, Prancis, “Mata dan tangan pelukis dan pengukir pertama sama halusnya dengan mata dan tangan siapapun yang datang kemudian. 

Sudah ada keanggunan sejak awal.”[1] Secara implisit Jhon Berger hendak menyampaikan bahwa ide tentang keindahan sudah ada sejak awal dan dipertegas ketika manusia memandangnya melalui obyek tertentu. Keindahan dan kekaguman merangsang kemampuan imajinatif dan kreatif pada manusia. Misalnya, ketika seorang penyair mengagumi sebuah pemandangan pantai yang indah, akan muncul sebuah reaksi dari dalam diri untuk segera menciptakan sebuah puisi dengan metafora atau latar belakang alam pantai tersebut. Artinya, keindahan memiliki daya tarik tersendiri pada aspek perasaan manusia walaupun keindahan itu sulit dibahasakan secara komprehensif.


Menganalisis Keindahan Pantai Noni’

Pantai Noni’ terletak di Desa Mahal 1, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata. Pasir putih, laut yang bersih dan gulungan ombak pantai ini telah merangsang banyak orang untuk selalu datang ke tempat ini, bahkan hampir setiap hari, termasuk saya. Gambar diatas secara jelas menampilkan situasi alam pantai Noni’ yang sangat natural. Ada pasir putih, bebatuan, laut dan gulungan ombak; pepohonan baik yang masih berdaun hijau lebat maupun yang tersisa batang dan ranting-ranting yang kering.  

Ada langit yang biru dan seorang anak kecil berdiri gagah di atas batu dengan penampilan berpakaian seadanya dan sangat indah. Mengapa saya mengatakan sangat indah? Jawabannya adalah saya merasakan ada daya keindahan yang merangsang perasaan saya secara intuitif ketika mata menatap gambar tersebut. Selain itu, keindahan yang saya maksudkan ialah pemandangan tersebut menampilkan dirinya sebagai realitas “apa adanya”, masih asli tanpa polesan manusia. Saya tidak mampu menjelaskan secara tegas dan akurat tentang ide keindahan yang saya rasakan karena pikiran saya terbatas untuk menjelaskannya.

 Intinya ada sesuatu yang merangsang hati saya sehingga timbul kedamaian atau ketenangan dalam batin. Menurut saya, pemandangan tersebut sangat indah karena telah memberi kepuasan rasa dalam diri. Saya merasa puas ketika mata menatap pemandangan itu. saya sebagai subjek penikmat dan pemandangan tersebut sebagai objek yang dinikmati. 

Kualitas estetis bisa dirasakan sebagai sebuah akibat pertemuan antara obyek estetis dengan subyek pengamat.[2] Saya berkesimpulan bahwa kualitas keindahan tidak bisa diukur tetapi hanya bisa dirasakan oleh subyek tertentu. Kualitas yang dirasakan oleh seseorang tidak sama dengan yang dirasakan oleh subyek yang lain.

Narasi Keindahan

Saya menilai bahwa sebuah obyek akan menjadi indah jika terdiri dari banyak objek yang membaur menjadi satu. Misalnya, pelangi memiliki kualitas keindahan lebih tinggi jika dibandingkan dengan sebuah obyek yang monoton satu warna. Taman yang terdiri dari beraneka warna bunga juga demikian. Pemandangan Pantai Noni’ di atas mejadi sangat indah menurut saya karena terdiri dari berbagai obyek yang saling berbaur dan membentuk sebuah keindahan baru. 

Rasa indah akan bernilai minus seandainya obyek tersebut hanya terdiri dari satu bentuk misalnya, hanya tumpukan batu tanpa warna biru lautan dan pasir yang putih. Masing-masing obyek memiliki kualitas keindahan yang berbeda dan ketika semuanya membentuk satu obyek yang baru, keindahan itu akan terasa lebih memuaskan subyek pengamat. 

Kayu kering mungkin dinilai biasa-biasa saja jika tidak bertumbuh di pinggir pantai. Justru karena kayu tersebut bertumbuh tepat di pinggir pantai, maka kualitas kayu kering juga terasa indah. Artinya masing-masing obyek sudah memiliki keindahan in se dengan kualitas tertentu dan disatukan untuk membentuk kualitas keindahan yang baru yang mungkin lebih memuaskan subyek pengamat.                                                                                                                                

 Sangat realistis, jika saya menilai bahwa kualitas suatu keindahan tidak bisa diukur menggunakan argumen rasional karena pada dasarnya kualitas keindahan tidak mampu ditangkap oleh otak manusia yang terbatas. Demikianpun kualitas keindahan pantai Noni’. Karena itu, menurut saya, kualitas keindahan yang dirasakan oleh subyek pengamat sangat relatif. Artinya, masing-masing subyek memiliki rasa akan keindahan itu sesuai tingkat kekaguman atau kepuasan tersendiri dan tidak bisa dipaksakan kepada subyek lain. 

Satu rumus yang bisa dipakai untuk mengukur kualitas keindahan obyek tertentu ialah melalui aspek alamiah dari obyek itu. karena itu, pantai Noni’ akan menjadi lebih indah jika dibandingkan dengan patung-patung buatan manusia yang sangat kaku. Mengapa? Menurut saya, keindahan pantai Noni’ sudah memiliki keindahan dalam dirinya sejak penciptaan oleh sumber keindahan yaitu Tuhan sedangkan patung tidak memiliki kualitas keindahan sejak awal karena ia baru diciptakan oleh manusia yang pada dasarnya memiliki tingkat imajinatif yang terbatas tentang keindahan.

 Panorama pantai Noni’ disebut indah karena, pertama, masih natural. Artinya, keaslian dari pantai tersebut menjadi sebuah ukuran yang menambah kualitas keindahan itu yang kemudian memberi kepuasan kepada penikmat. Kedua, terdiri dari beraneka obyek yang masing-masing memiliki kualitas keindahan tertentu kemudian disatukan dan menambah kualitas keindahan baru yang lebih dasyat bagi penikmat. 

Ketiga, kualitas dari beraneka warna yang memberi kenikmatan tersendiri, misalnya biru, hijau dan coklat juga putih. Warna merupakan pelengkap dari sebuah obyek dan kehadirannya sangat menentukan kualitas keindahan obyek itu. Keempat, bayangan yang dipantulkan dari pepohonan dan bebatuan yaitu warna hitam. Ternyata, bayangan juga memiliki kualitas keindahan tertentu sehingga menjadi lebih indah ketika diintegrasikan dengan obyek asli tersebut. Warna dari bayangan tidak terlepas dari pengaruh cahaya matahari, maka sebenarnya cahaya matahari sendiri turut menyumbang kualitas keindahan tertentu. 

Kelima, gulungan ombak turut memberi kualitas keindahan karena ombak memiliki kualitas yang menusuk sampai ke dalam jiwa pengamat, bahkan menurut saya, pusat dari keindahan pantai tersebut adalah laut dan ombaknya. Obyek gambar khususnya ombak bukan hanya menampilkan bentuk lautnya dengan gulungan yang berbusa tetapi secara implisit menghadirkan bunyi atau deruh gemuruh ombak yang bisa didengar oleh pengamat walaupun sebenarnya tidak ada bunyi karena hanya tampil melalui sebuah gambar. Kekuatan bunyi tersebut bisa dirasakan dalam hati dan kehadiran obyek lain sebagai pelengkap yang menambah daya keindahan. 

Keenam dan menjadi kesimpulan ialah pemandangan tersebut merupakan obyek yang terdiri atas integrasi obyek hidup dan mati. Di sana, ada manusia, pepohonan, lautan, bebatuan, pasir dan lainnya.

Penutup

Kesimpulan dari perdebatan tentang keindahan ialah, tidak mampu dijelaskan secara rasional tetapi hanya bisa dirasakan. Panorama pantai Noni’ hanya bisa dirasakan kualitas keindahan tanpa penjelasan rasional tentang keindahan itu. Satu alasan mendasar pantai tersebut disebut indah atau bahkan sangat indah karena keasliannya sebagai obyek yang indah in se sejak diciptakan Tuhan bukan berasal dari tangan manusia yang menciptakan keindahan dari konsepnya yang dangkal misalnya patung dan karya lukisan lain. Keindahan merupakan konsep subyektif dari masing-masing pengamat tanpa paksaan eksternal subyek lain. 

Obyek menjadi indah karena memberi kualitas keindahannya untuk dinikmati seorang pengamat dan membuatnya merasa puas dengan kualitas keindahan itu. selain itu, perlu disimpulkan bahwa dalam diri sebuah obyek pasti terdapat kualitas keindahannya dan jika disatukan dengan obyek lain, kualitas itu menjadi semakin naik daya keindahnnya. 

Misalnya, warna pelangi ataupun taman yang terdiri dari beraneka bunga. Pantai Noni’ memiliki kualitas keindahan yang dasyat karena terdiri dai banyak obyek dengan kualitas keindahan masing-masing dan berbaur membentuk obyek dan kualitas keindahan baru yang lebih kuat dan memengaruhi mata sampai unsur terdalam jiwa manusia.

Oleh Rian Odel



[1] Kevin O’Donnell, Sejarah Ide-Ide, penerj. Jan Riberu (Yogyakarta: Penerbit kanisius, 2009), hlm. 9.

[2] Nyoman Kutha Ratna, Estetika Sastra dan Budaya (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2007), hlm. 210.

1 comment for "MENAFSIR KEINDAHAN PANTAI NONI'"

  1. Wahh... Pemandangan indah ๐Ÿ˜๐Ÿ’“ingin kunjung ke situ

    ReplyDelete