Spiritualitas St. Arnoldus Janssen Menjadi Pegangan Kita di Tengah Dunia Zaman Ini
Oleh Fr. Riko Raden, SVD
![]() |
St. Arnoldus Janssen Pendiri SVD, SSpS dan SSpS AP |
Sama saudara yang terkasih dalam Tuhan.
Santo Arnoldus Janssen boleh dibilang adalah seorang
visioner untuk zamannya. Ia telah berpikir melampaui waktu, menjawabi kebutuhan
masa depan. Ketika kita membaca riwayat hidup St. Arnoldus, dia pernah berkata
“Bagaimana mungkin negara sebesar Jerman tidak memiliki sebuah seminari Misi?”
Kalimat ini terus menggugah hati kecilnya dan terus
meminta bantuan dari Roh Kudus agar mimpinya ini menjadi nyata. Mimpinya yang
oleh kebanyakan orang di sekitarnya dilihat sebagai sebuah angan-angan belaka,
ternyata terbukti adanya. Ia telah berpikir melewati sekat ruang dan waktu. Ia
bermimpi bukan hanya untuk negerinya dan bukan hanya untuk zamannya.
Ia tidak kehabisan akal ketika menghadapi kendala untuk
mendirikan rumah misi di negerinya sendiri karena situasi negara yang tidak
memungkinkan. Ia melewati batas negaranya dan pergi membangun rumah misi di
Steyl, sebuah perkampungan kecil di negeri Belanda, daerah perbatasan dengan
tanah kelahirannya, Goch Jerman.
Ketika meresmikan rumah misi Steyl, St. Arnoldus berkata:
“Jika di kemudian hari ternyata karya ini tidak menghasilkan apa-apa kita mesti
mengetuk dada dan mengakui bahwa kita tidak layak untuk karya sebesar ini. Namun,
jika ia menghasilkan sesuatu, terpujilah nama Tuhan.”
Berkat semangat devosi kepada Roh Kudus, rumah misi yang
dibangun oleh St. Arnoldus Janssen pun mulai berkembang dari waktu ke waktu
hingga sekarang. Ada banyak misionaris yang bekerja di tanah misi dan membantu
orang-orang yang lemah, orang-orang yang tertindas karena ketidakadilan dan
orang-orang yang belum mengenal Kristus.
Dalam refleksi singkat saya, ada dua hal yang saya temukan
menjadi spiritualitas dalam pribadi St. Arnoldus Janssen sehingga ia kokoh dan
kuat membangun rumah misi.
Pertama, Semangat merayakan Ekaristi Kudus.
Kasih St. Arnoldus bagi Roh Kudus memperkuat cintanya
kepada Ekaristi kudus karena hal itu menghantar dia menghargai peranan Roh
Kudus dalam sakramen ini. Dalam suatu doa pada tahun 1889, St. Arnoldus
memohon: “ O Roh Kudus, berikan kepada mereka (orang-orang dari agama lain),
kepada siapa para pewarta SabdaMu belum datang, buah-buah rahmat Yesus dalam
Sakramen Mahakudus, maupun belaskasihan dan kebaikan-Nya, dengan kasih seperti
yang membuat Sabda yang menjelma berdiam dalam hati kami dan memberikan
diri-Nya kepada kami sebagai makanan.
Kami menyapa Engkau, O Roh Kasih, bersama dengan Bapa dan
Putera dalam Sakramen ini.” Doa yang didaraskan oleh St. Arnoldus ini
mengungkapkan bahwa daya Ekaristi mampu mentransformasikan dan dengan demikian
bersifat misioner. Bagi dia, Ekaristi adalah hati dan pusat setiap komunitas
misioner. Di dalamnya St. Arnoldus mengalami kasih Allah untuk dunia dan
memberi respons terhadap kasih itu bersama Yesus, dan ia diberdayakan oleh Roh
Kudus untuk membawa kasih yang menghidupkan ini kepada semua orang.
Ekaristi adalah sesungguhnya daging kristus untuk
kehidupan dunia. Ekaristi adalah juga terutama
perayaan misteri Allah yang hidup dalam hati manusia.
Kedua, Sabda Allah.
Kitab Suci adalah tempat khusus untuk mengalami kehadiran
Roh Kudus yang menghidupkan. Teks-teks yang sering dipakai Arnoldus adalah
teks-teks yang berbicara tentang kehadiran Roh Kudus di dalam hati kita sebagai
anugerah Bapa dan Putera. Kitab Suci adalah Sabda Kasih Bapa yang berkelanjutan
bagi kita dalam Roh.
Santo Arnoldus pernah berkata: “Betapa dahsyatnya
kata-kata Kitab Suci. Semoga para saudara kita sungguh-sungguh menghargainya,
khususnya bagian-bagian yang, jika kita bisa katakan, diresapi sangat dalam
oleh Roh Allah, karena mereka berbicara secara sangat jelas tentang keagungan
Allah dan keajabian karya-Nya yang Ia berikan di atas bumi ini dalam Gereja-Nya
yang suci.”
Sangat penting khususnya bagi para imam Serikat Sabda
Allah menjadi pencinta khusus Kitab Suci supaya bisa melaksanakan tugas
imamatnya. Santo Arnoldus setiap saat selalu membaca Kitab Suci dan membuat
usaha khusus untuk mendengarkan Roh Kudus dalam Kitab suci dan dalam segala
aspek hidupnya.
Sama saudara yang terkasih dalam Tuhan.
Spiritualitas, terutama semangat devosi St. Arnoldus
menjadi dasar keyakinannya dalam mendirikan dan mengembangkan tarekat misi.
Banyak orang yang menghujat dan menganggap misi Arnoldus Janssen sebagai hal
yang mustahil dan gila. Namun, berkat keyakinan dan kekuatan spiritualnya,
ketiga tarekat misi yang didirikan St. Arnoldus Janssen telah menghasilkan para
misionaris yang berkarya di tanah-tanah misi di berbagai belahan dunia. Ia
mendasar hidupnya pada kekuatan spiritual dan penyelenggara Ilahi.
Kalau kita melihat apa yang telah dihayati oleh St.
Arnoldus Janssen dalam hidupnya nampak jelas bahwa ia sungguh percaya akan
cinta Allah. Di dalam kesadaran akan ketidakmampuan dirinya untuk menghadapi
setiap tantangan, ia akhirnya menyerahkan segalanya kepada kekuatan kasih Tuhan
sendiri. Dari sini, kita dapat mengatakan bahwa krisis iman dan cinta dapat terjawab
tatkala orang menyatakan iman, penyerahan diri dan cintanya kepada Tuhan.
Semoga Kita yang hidup di tengah zaman yang semakin
berkembang dan maju ini, dapat belajar dari semangat hidup dan spiritualitas
St. Arnoldus Janssen dengan tekun mengikuti perayan Ekaristi dan tekun membaca
dan merenungkan Kitab Suci. Selain itu, dalam Injil (Yoh.7:37-44) yang barusan
kita dengar, kita dipanggil untuk berbagi aliran air hidup yaitu firman Tuhan
kepada keluarga, saudara, sahabat dan semua orang dengan baik.