Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Belajar pada Nikita Mirzani

 Belajar pada Nikita Mirzani


Tanah Air Indonesia telah kehilangan seorang anak bangsa yang popularitasnya selalu melangit dalam jagat dunia maya. Beliau adalah Soni Ernata alias Ustadz Maaher. Ia dikabarkan meninggal dunia pada Senin (08/02/2021) bertempat di Rumah Tahanan Mabes Polri karena menderita sakit. Ustadz Maaher telah ditangkap polisi pada 4 Desember 2020 silam. Itu berarti, saat meninggal dunia, ia masih berstatus sebagai tahanan.

Sosok yang pernah berperang mulut dengan artis kontroversial Nikita Mirzani tersebut telah pergi ke alam baka dan meninggalkan banyak respon dari para netizen. Jika kita mengikuti komentar-komentar para netizen terlihat jelas bervariasi ekspresi untuk menanggapi kematian Soni Ernata.

Ada yang mengucapkan turut berduka cita, tapi ada yang mencemoohnya. Bisa dipahami sebab selama hidupnya di dunia Indonesia, Ustadz tersebut selalu kontroversial khususnya ungkapan-ungkapannya yang selalu tajam kepada orang-orang yang tak sepaham dengannya. Salah satunya yang sempat heboh yakni perang mulut dengan artis cantik Nikita Mirzani.

Namun, ada hal luar biasa yang datang dari artis cantik tersebut. Walaupun keduanya sempat berdebat lewat dunia maya, tetapi Nikita Mirzani tidak dendam terhadap Ustadz tersebut. Ia bahkan mengucapkan turut berduka cita mendalam melalui akun Instagram-nya.

“Innallialahi Wainnalilahi Rojiun Semoga Usatdz Maher di Lapangkan Kuburnya, diampuni semua dosanya dan di terima amal kebaikannya. Turut berduka Cita,” tulisnya, Senin (8/2/2021)

Ungkapan berbela sungkawa ini menjadi bukti bahwa permusuhan itu tidak boleh menjadi kekal. Ia harus dilihat sebagai pelajaran untuk saling memaafkan dan belajar untuk berbenah diri. Kepergian Ustadz Maaher dan ungkapan rasa kehilangan dari Nikita Mirzani menjadi pelajaran berharga buat kita yang lain.

Belajar pada Nikita Mirzani

Walaupun Nikita Mirzani sempat disebut sebagai “lonte” oleh Imam Besar Front Pembela Islam, tetapi ada hal menarik yang perlu menjadi ilmu kehidupan untuk kita.  Seorang yang diolok-olok, direndahkan tetapi tetap menunjukkan dirinya sebagai sahabat buat orang lain.

Kata-kata negatif yang diungkapkan baik oleh Imam Besar FPI maupun almarhum Ustadz Maaher tidak membuatnya menjadi musuh bagi keduanya. Kita mesti belajar pada sosok perempuan “cerewet” yang berani dan tegar itu. Ilmunya ialah kita tidak boleh membenci orang walaupun barangkali mereka membenci kita.

Ungkapan turut berduka cita dari artis tersebut membuktikan bahwa ia mengharapkan yang terbaik bagi “musuh”-nya itu yang pernah melontarkan kata-kata kotor padanya. Ini nilai universal yang patut menjadi cermin untuk relasi sosial dalam kehidupan kita selanjutnya.

 

 

 

Post a Comment for "Belajar pada Nikita Mirzani"