Ceramah Ketua FPI dan Paham Humanisme
Pengantar
Situasi kedaulatan dan kesejahteraan NKRI kembali
digoncang dengan kedatangan ketua FPI Rizieq Shihab ke Indonesia. Kehadirannya
mendapat komentar dan kritikan dari berbagai elemen masyarakat di mana
kedatangannya memicu terjadinya tindakan penyimpangan antaralain: Rusaknya
fasilitas bandara Soekarno-Hatta Tangerang Banten yang dilakukan oleh
simpatisan FPI, selain itu terjadi kerumunan masa yang dapat meningkatkan
penyebaran covid-19, tindakan ini telah melanggar protokol kesehatan untuk
memutuskan mata rantai penyebaran covid-19.
Kedatangan Rizieq Shihab disambut oleh para
simpatisan pendukungnya karena beliau merupakan sosok yang berpengaruh dalam
kalangan ulama. Kembalinya Rizieq Shihab
ke Indonesia diwarnai dengan kritikan. Salah satu komentar yang menghebohkan seluruh
masyarakat Indonesia ialah komentar dari artis Nikita Mirzani dalam akun
Instagramnya. Komentar yang disampaikan oleh Nikita Mirzani mendapat kecaman
dari tokoh-tokoh FPI.
Lebih lanjut terdapat komentar yang disampaikan oleh Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang mengatakan bahwa “Habib itu adalah seseorang yang memiliki ucapan yang baik, hati yang baik, di mana Islam itu agama yang mengajarkan tentang kasih sayang terhadap manusia dan alam semesta bukan sebaliknya menciptakan atmosfer yang menganggu persatuan dan kesatuan NKRI”. Sosok Rizieq Shihab menjadi panutan sebagian besar umat Islam ia dikenal juga sebagai tokoh yang berpengaruh akan tetapi tindakan yang ia jalankan bertentangan dengan regula hukum yang berlaku di Indonesia, sebab negara Indonesia merupakan negara hukum di mana segala sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas publik telah diatur dalam hukum negara.
Humanisme
Kata humanisme berasal dari akar kata human (manusia)
dan ditambah imbuhan isme yang berarti paham atau ideologi. Berdasarkan
Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan humanisme sebagai aliran yang
bertujuan untuk menghidupkan rasa perikemanusiaan dan mencita-citakan pergaulan
hidup yang lebih baik; paham yang menganggap manusia sebagai objek studi
terpenting.[1]
Dengan demikian humanisme merupakan paham yang
menitik beratkan perhatiannya pada aspek kemanusiaan manusia. Selain itu
humanisme menempatkan manusia sebagai dasar peletak nilai kebaikan. Humanisme kritis dimulai dengan gerakan umanisti
pada zaman Renaisans abad ke-14 sampai ke-16 dan memuncak pada humanisme
pencerahan abad ke-18.[2] Gerakan
umanisti merupakan gerakan yang mengedepankan nilai kemanusiaan melalui
pendidikan.
Humanis merupakan penganut Humanisme, kaum humanis merupakan orang-orang yang memperjuangkan terwujudnya nilai kebaikan dengan mengendepankan unsur kemanusiaan seseorang dan melihat sesama manusia sebagai subjek terpenting. Kaum humanis sangat tertarik pada nilai kebenaran dan memiliki naluri untuk mengetahui unsur terpenting dari kebenaran itu. Selain itu juga kaum humanis adalah orang-orang yang bertanggungjawab dengan kehidupan universal, menghargai orang lain dan menciptakan situasi kondusif dalam pergaulan. Mereka berdiri di atas kaki sendiri dan mengandalkan rasionalitas demi membangkitkan nilai kemanusiaan.
Realitas Konsep Humanisme dalam Ceramah Ketua FPI Rizieq Shihab pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
Kaum humanis merupakan figur yang bertanggungjawab,
cinta damai dan melakukan aksi-aksi sosial yang memanusiakan manusia. Saat ini
negara Indonesia dihadapkan pada situasi sulit di mana kedatangan ketua FPI Rizieq
Shihab menuai komentar dari berbagai elemen masyarkat. Hal utama yang menjadi
ketakutan terbesar untuk negara Indonesia ialah terjadi perpecahan di antara
masyarakat, sebab terdapat golongan-golongan tertentu yang memiliki ambisi
untuk menjadikan ideologi keagamaan mereka sebagai ideologi bersama yang
sebenarnya adalah suatu representasi dari komunitas tertentu. Hal serupa sama
sekali tidak dapat dibenarkan, di sisi lain terlihat dengan jelas bahwa agama
menjadi sarana-prasarana yang digunakan untuk kepentingan politis.
Humanis memiliki aneka macam pandangan soal letak
keberadaanya dalam sejarah kehidupan manusia. Humanis menjalankan tujuan
utamanya ialah memperjuangkan hak-hak kemanusiaan. Bila dikaitkan dengan
ceramah yang disampaikan oleh ketua FPI Rizieq Shihab pada acara peringatan
maulid nabi besar Muhammad SAW, dapat dinilai sebagai tindakan yang tidak
mencerminkan nilai kemanusiaan dan nilai persaudaraan, melainkan menciptakan seperation
yang dapat melunturkan nilai kesatuan republik Indonesia dan nilai
humanisme.
Ceramah yang disampaikan oleh Rizieq Shihab bila
dikaji lebih jauh memuat ungkapan ketidakpuasannya kepada sistem pemeritahan
dan hukum negara Indonesia, karena dinilai megkriminalisasi ulama ada pun
agapan lain tentang ceramah ketua FPI yang mengandung unsur radikalisme dengan
memaksa oranglain untuk mengikuti keinginan pribadinya. Dalam artian bahwa Rizieq
Shihab memanfaatkan jabatan dalam agama untuk kepentingan individu atau
kelompok tertentu.
Tokoh humanis merupakan tokoh yang mencerminkan atau mengutamakan kehidupan kemanusiaan sebagaimana kaum humanis memperjuangkan atau mengembalikan harkat dan martabat manusia. Nilai-nilai kemanusiaan yang diperjuangkan ialah kebebasan untuk berekspresi dan menyampaikan pendapat yang diwujudkan secara individu dan mempunyai komitmen terhadap kehidupan bersama. Pada prinsipnya istilah humanisme dipakai untuk memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan, sangat tidak relevan dengan konteks Indonesia saat ini sebab eksistensi dari humanisme dialihkan sebagai tindakan yang mengutamakan tujuan atau kepentingan pribadi dengan menciptakan ideologi yang bertentangan dengan nilai kemanusiaan.
Kebebasan
Berekspresi
Setiap individu berhak atas
kebebasan untuk berekspresi dan menyampaikan pendapat, kebebasan itu hendaknya
digunakan secara bijak dengan tidak merugikan pihak lain. Ceramah dari ketua
FPI Rizieq Shihab adalah suatu kebebasan memberikan pengajaran kepada para
pengikutnya yang tidak dapat di intervensi oleh negara. Memberikan khotbah atau cermah merupakan hak
kebebasan beragama dan berkeyakinan, kebebasan berekspresi diyakini sebagai
jalan untuk membangun toleransi antara umat beragama.
Kebebasan berekspresi tidak dibenarkan jika memaksa individu untuk memeluk atau menghidupi ideologi keagamaan tertentu. Ceramah ketua FPI secara langsung membangkitkan mosi terhadap sistem pemerintaha Indonesia yang struktur penegakkan hukumnya tidak sesuai dengan harapan bersama, lebih jauh secara perlahan-lahan ceramah ketua FPI Rizieq Shihab menggiring pola pikir para simpatisannya untuk mewujudkan apa yang ia inginkan dengan membekali mereka dengan pola pikir yang radikal yang pada akhirnya bertentangan dengan ideologi panca sila. Jika berhadapan dengan persolan demikian tujuan dari kebebasan berekspresi tidak dapat tercapai di karenakan individu tertentu menggunaka kebebasan itu sebagai sarana untuk menghancurkan kehidupan bersama.
Kemanusiaan dan
keadilan
Kemanusiaan yang adil dan beradap
adalah sila ke-2 dalam ideologi negara kesatuan Republik Indonesi yang dihidupi
hingga sekarang. Lebih jauh dikatakan bahwa dewasa ini nilai itu telah luntur
dan maknanya telah hilang dalam kehidupan bermasyarakat. Keadilan dapat disebut
sebagai suatu bentuk perdamaian antara manusia yang satu dengan yang lainya
sehingga dapat terciptanya kedamain dan kententraman. Namun faktanya bangsa
Indonesia saat ini mengalami dekadensi nilai kemanusiaan, sehubung dengan
munculnya paham-paham yang mengabaikan nilai kemanusiaan yang dimobilisasi oleh
tokoh-tokoh terpenting di republik ini.
Nilai kemanusiaan merupakan nilai
yang memberikan kententraman bagi setiap orang dengan menciptakan kerukunun dan
perdamaian. Meskipun berbicara hanya
merupakan satu cara khusus untuk mengisyaratkan, namun memikirkan perbuatan
berbicara atau suatu perbuatan untuk mengisyaratkan yang mana pun juga sama
memikirkan kemampuan umum dari manusia untuk mengemukakan perasaan dan
pikirannya dengan perantaraan tanda-tanda.[3]
Lantas bagaimana dengan ceramah
yang dibawakan oleh ketu FPI bebarapa waktu lalu, jika dilihat secara detail
mengandung unsur ujaran kebencian terhadap pihak-pihak tertentu. Hal ini tidak
menggambarkan dengan jelas akan kebijakan dari seorang pemimpin yang seharusnya
menciptakan dan menanamkan nilai-nilai kebaikan terhadap pada simpatisannya bukan
menciptakan kegaduhan dalam kehidupan bersama.
Keadilan menjadi impian setiap
orang, keadilan adalah situasi kebenaran yang secara mutlak berkaitan erat
dengan moral seseorang. Kaum humanis adalah kelompok yang memperjuangkan nilai
kemanusiaan yang dilandaskan pada nilai keadilan. Pada tahap ini nilai keadilan
apa yang ingin dicapai oleh pemimpin FPI terkait ceramah yang dibawakan olehnya?
Di sini penulis tidak ingin memihak
siapapun melainkan penulis berjuang untuk menegakkan nilai kebenaran yang semestinya
dihidupi dan dijalankan demi keutuhan dan kesatuan negara republik Indonesia, dengan
menjunjung tinggi nilai kebebasan beragama atau berkeyakinan.
Revolusi akhlak sebagaimana
disampaikan oleh Rizieq Shihab adalah suatu model transformasi kepribadian di
mana ia menuntut nilai keadilan dalam menjalankan hukum yang berlaku di
Indonesia. Hal ini dibenarkan dengan alasan bahwa sistem penegakkan hukum di
Indonesia mengalami tumpang tindih akibat tindakan-tindakan yang menitik beratkan
dan memberikan keistimewaan pada pihak-pihak tertentu. Transformasi hukum di
Indonesia hendaknya diberi perhatian secara baik, agar tecipta nilai keadilan
bagi seluruh warga. Selain itu ujaran Rizieq Shihab terkait tanggapannya
terhadap komentar dari Nikita Mirzani dinilai tidak senonoh dengan ajaran agama
karena, seorang tokoh agama hendaknya dalam berbicara senantiasa mengedepankan
aspek kemanusiaan dari pribadi-pribadi tertentu bukan sebaliknya.
Dalam hal ini penulis hendak mengatakan bahwa ceramah dari
Rizieq Shihab tidak memperhatikan etika berbicara di depan umum, sehingga apa
yang dibicarakan itu mengadung unsur profokator, mengobyekan pribadi tertentu
dan yang dapat menimbulkan politik adu domba atau
sentimen terhadap individu atau kelompok-kelompok tertentu.
Tampak dengan jelas bahwa
eksistensi dari seorang pemimpin tidak mencerminkan kepribadian yang humanis
melainkan merepresentasikan pribadinya sebagai pemimpin yang anti humanis.
Sebab seluruh ungkapan dari Rizieq Shihab merupakan ungkapan yang dinilai
sangat profokator di mana ia mempertentangkan nilai-nilai kemanusiaan dan mengedepankan
sikap radikalisme.
Humanisme merupakan pandangan yang
menitik beratkan perhatian pada kehidupan manusia, salah satu ciri orang yang
humanis adalah tanggungjawab terhadap kemanusiaan, hakekatnya filsafat manusia
mengantar kita untuk semakin mampu bertanggungjawab terhadap diri kita dan
sesama.[4]
Terdapat dua komentar yang hendak
disampaikan penulis terkait dengan konsep humanisme dalam ceramah yang
disampaiakan oleh ketua FPI Rizieq Shihab dalam konteks tanggungjawab terhadap
kehidupan publik.
Pertama isi
dari ceramah Rizieq Shihab mengandung unsur yang bertentangan dengan
nilai-nilai keagamaan sebagaimana dihidupi dan dijalankan oleh seluruh umat
beragama. Rizieq Shihab lebih mengedepankan unsur kekerasan verbal yang dinilai
dapat memicu terjadinya perpecahan di antara umat beragama. Faktanya Rizieq Shihab menghendaki revolusi ideologi, hal ini akan
menganggu satu kesatuan republik Indonesia sebab ia adalah sosok pemimpin yang
otonom dan radikal.
Humanisme merupakan pandangan
filosofis yang dikaitkan dengan masalah kemanusiaan dalam artian bahwa ideologi
humanisme dapat membangkitkan nilai kemanusiaan bukan sebagai pengerak
lunturnya nilai kemanusiaan yang menghantar manusia pada konflik dalam
kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara.
Kedua
kritikan terhadap ceramah ketua FPI Rizieq Shihab mengandung unsur sentimen
terhadap pihak-pihak tertentu atau lembaga-lembaga pemerintah terkait dengan
ujaran yang dinilai berkonotasi secara keras terhadap institusi TNI dan Polri,
di mana pihak TNI dianggap salah karena melakukan penahanan terhadapa
oknum-oknum TNI yang beberapa waktu lalu menjemput kedatangan ketua FPI
sementara itu pihak kepolisian dinilai sebagai pihak yang kurang bijak
menjalankan aturan hukum. Dalam hal ini nilai
kemanusiaan dari Rizieq Shihab tidak tampak secara jelas sebab kehadiranya justru
mematikan nilai kemanusiaan yang mengganggu kehidupan publik.
Kesimpulan
Kaum humanis pada hakekatnya
berjuang untuk memanusiakan manusia dengan melakukan aksi-aksi sosial,
bertindak secara otonom dan megendepankan rasionalitas. Kaum humanis itu adalah
orang-orang yang menganut paham humanisme yang menghidupkan kembali nilai
kemanusiaan manusia yang didasarkan pada pengelaman hidup manusia. Dalam
diri setiap kaum humanis tertanam nilai keterbukaan, tanggungjawab, solidaritas
dan keadilan. Nilai-nilai itu hendaknya dihidupi oleh semua orang sehingga
tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam kehidupan bersama
Polemik yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini, menuai komentar dan kritikan. Sebab apa yang dipersoalkan itu merupakan hal-hal yang bersifat dualisme di mana setiap keputusan yang diambil terjadi pro dan kontra dalam seluruh elemen masyarakat. Maka dengan demikian konsep realitas kaum humanis hendaknya dijadikan sebagai landasan untuk menciptakan persatuan dan kesatuan NKRI. Lebih jauh penulis hendak menekankan bahwa seorang publik figur hendaknya menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, perdamain dan kesatuan demi terciptanya bonum commune.
Daftar Pustaka
Departemen
Pendidikan dan kebudayaan, kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III. Jakarta: Balai Pustaka, 1990.
Hardiman,
F. Budi. Humanisme dan Sesudahnya.
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia,2012.
Leahy,
Louis. Siapakah Manusia? Yogyakarta:
Penerbit Kanisius, 2008.
Kasdin Sihotang, Kasdin. Filsafat Manusia Upaya Membangkitkan
Humanisme. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2015.
[1] Departemen
Pendidikan dan kebudayaan, kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III
(Jakarta: Balai Pustaka, 1990), hlm.316.
[2] F. Budi Hardiman, Humanisme
dan Sesudahnya (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia,2012), hlm. 7.
[3] Louis
Leahy, Siapakah Manusia? (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2008), hlm. 37.
[4] Kasdin
Sihotang, Filsafat Manusia Upaya Membangkitkan Humanisme (Yogyakarta:
Penerbit Kanisius, 2015), hlm. 27.