Badan Hukum dan Bait Badan Yesus
Seminari Tinggi santu Paulus Ledalero – PPKKS (Pusat Pelayanan Kerasulan Kitab Suci) Provinsi SVD Ende. SANTAPAN SABDA MINGGU PRAPASKAH III B. 07 Maret 2021. Oleh P. Simeon Bera Muda, SVD.
Tema: Badan hukum dan
Bait badan Yesus
S |
eorang guru tanya: 5 + 5 =
berapa? Anak-anak menjawab: 10. Dia katakan 11 lalu hitung jari tangan kanan:
10, 9, 8,7, 6 lalu tambah 5 = 11.
Umat Allah dalam Kristus.
Di Sinai atau Horeb Allah menampakkan diri dan memberi Dekalog yaitu 10
kata, 10 perintah. Itu sesuai dengan jumlah jari tangan yang umat Israel pakai
untuk hitung. Dekalog itu diperluas menjadi 613 yang merupakan badan seluruh
hukum dengan 365 larangan dan 248 suruhan. Sebagian disebut kitab Keluaran
suruhan untuk menyembah Allah dan larangan untuk menyembah berhala. Lalu buat baik
kepada sesama lalu banyak larangan: “Jangan”.
Pemazmur menyebut semua
itu Torat yaitu seluruh badan hukum dan selanjutnya disebut sebagai
sabda, titah yaitu yang Allah katakan: semua sempurna. Disebut juga perintah
dan peraturan Tuhan yang larang dan suruh. Semua itu adalah keputusan Tuhan
berupa hikmat yang adalah kebijaksanaan yang membantu manusia untuk melakukan
yang baik dan tidak melakukan yang buruk.
Dalam injil Yohanes Yesus masuk Bait yaitu Rumah Allah di Yerusalem. Rumah Allah itu adalah rumah doa dan di Rumah Allah itu disimpan tabut yaitu peti yang berisi dua loh batu bertuliskan Dekalog yaitu Sepuluh Kata, Perintah itu.
Rumah Allah
menjadi tempat mendengar dan membaca Perintah dan bukan menjadi tempat jual
beli sambal melanggar hukum Tuhan dengan merugikan merugikan sesama karena
orang yang mau membawa korban di Rumah Allah tidak boleh bawa hewan dari tempat
lain melainkan harus beli di situ yang umumnya lebih mahal sampai tiga atau
empat kali. Dengan mereka mau meruntuhkan Rumah Allah itu. Yesus membawa
Dekalog itu secara lengkap dan mau mereka runtuhkan juga.
Demikian juga Paulus menyebut kepada orang Korintus tentang Yesus disalibkan, Badan Yeusus dihancurkan yang merupakan kebodohan untuk orang Yunani karena yang mati di salib hanyalah penjahat yang sangat jahat dan hamba yang paling hina. Yesus di salib juga merupakan sandungan yaitu batu yang buat semua orang Yahudi terantuk dan jatuh.
Tetapi Allah membuat badan Yesus yang menderita dan mati di salib
itu menjadi hikmat yang paling besar karena Yesus tunjukkan bagaimana Hukum
Tuhan yang penuh itu dan Yesus mati sebagai orang lemah tetapi dengan bangkit
Yesus sangat kuat membantu manusia untuk melakukan meruntuhkan badan dosa dan
membangun badan yang penuh berisi perintah Tuhan.
Umat Allah dalam Kristus. Selama masa Prapaskah, masa sebelum Paskah juga masa tobat yang merupakan waktu kita melihat apakah kita ikut torat yaitu perintah Tuhan dan bagaimana atau berapa banyak yang kita langar dalam dosa: kita meruntuhkan Rumah Allah badan Yesus dan badan kita sendiri.
Allah memberi kita Santapan Sabda Allah
supaya kita memabangun badan dan jiwa kita yang penuh dengan hukum Tuhan. Dan
Yesus yang Badan-Nya hancur mati di salib kemudian bangkit itu memeberi kita
Santapan Tubuh-darah Yesus sendiri supaya selama masa Prapaskah ini dan
selanjutnya kit terus membangun badan-jiwa kita yang penuh dengan Dekalog
itu.