Obat Tradisional Ampuh untuk Asam Lambung
Obat Tradisional untuk Asam Lambung
Sudah menjadi pengetahuan populer bahwa penyakit asam lambung disebabkan paling banyak karena pola makan yang tidak teratur.
Banyak literatur yang berseliweran di internet
mengafirmasi hal itu. Misalnya, sering makan terlalu banyak, kebiasaan
berbaring setelah makan, konsumsi makanan pedas, asam, dan lemak berlebihan dan
makan pada larut malam. Juga konsumsi minuman beralkohol, soda, kopi, atau teh
berlebihan.
Tentu masih banyak penyebab lainnya, salah satunya ialah makan terlambat – ini biasa dialami oleh orang yang sibuk bekerja. Kebiasaan pola makan tidak disiplin ini akan membuat lambung menderita dan berakibat pada timbulnya asam lambung. Penyakit ini bila dibiarkan akan berakibat fatal.
Orang akan muntah-muntah, badan lemah, demam bahkan bisa terinfeksi penyakit lainnya yang lebih parah lagi. Oleh karena itu, strategi jitu untuk mencegah dan mengatasinya merupakan sebuah keharusan.
Untuk
pencegahannya tentu sangat mudah yakni mengatur pola makan secara baik tetapi
jika sudah tertular penyakit ganas tersebut, kita membutuhkan strategi lain.
Obat Tradisional dari Kedang
Patut diakui bahwa pada zaman sekarang ini orang yang menderita asam lambung – khususnya yang menetap di kota – akan lebih percaya pada bantuan tim medis di rumah sakit.
Namun, jika kita melacak lebih jauh ke daerah-daerah pelosok NTT, apalagi yang tidak memiliki akses infrastruktur memadai akan mengandalkan bantuan dukun kampung dan obat tradisional.
Salah
satunya kearifan lokal di daerah Kedang, Lembata juga memiliki obat tradisional
tersendiri yang diakui sangat mujarab untuk membunuh asam lambung. Di bawah
ini, akan diuraikan tentang obat tradisional dari Kedang dan proses
pembuatannya sampai pada cara pengobatan.
Orang Kedang mengakui bahwa seorang molan (khususnya molan pota’ pui’- sebutan untuk dukun kampung) memiliki kharisma khusus yang diwahyukan oleh Tuhan dan leluhurnya. Ungkapan tradisional untuk menyebut hal ini yakni tuben nurung dan todi hen. Tuben nurung berarti “menunjuk” sedangkan todi hen berarti “menerima.”
Ungkapan seperti ini menggambarkan bahwa seorang molan menerima petunjuk eksternal dari
Tuhan dan leluhur untuk membantu orang lain, khususnya mereka yang menderita
sakit.
Oleh karena itu, orang Kedang sampai abad ini masih menaruh harapan pada bantuan seorang molan, selain pihak rumah sakit. Penulis sendiri memiliki banyak pengalaman di Kampunng ketika menyaksikan aktivitas molan dalam membantu orang sakit.
Ada yang berhasil tetapi ada juga yang mesti membutuhkan
campur tangan lain dari rumah sakit. Namun, khusus untuk penyakit asam lambung,
orang Kedang memiliki obat tersendiri bahkan sangat ampuh sehingga tidak perlu
berkunjung ke rumah sakit.
Obat yang dimaksudkan yaitu daun sirih,
buah pinang yang sudah kering dan kunyit. Sesuai dengan penjelasan dari
Narasumber, obat mujarab yang disebutkan di atas telah menyembuhkan banyak
pasien bahkan yang sakitnya sudah sangat parah – ada yang berobat sampai ke
rumah sakit terkenal di salah satu kota di NTT tetapi tidak maksimal. Cara
pengobatannya sangat sederhana.
Pertama, sediakan daun sirih
dengan jumlah ganjil. Misalnya lima (5), tujuh (7), sembilan (9) dan
seterusnya. Kemudian susunlah daun-daun sirih tersebut dengan posisi silang.
Misalnya, daun pertama ujungnya ke arah utara, maka daun kedua ujungnya ke arah
selatan, begitupun seterusnya sampai daun terakhir. Jumlah ganjil mengafirmasi
kondisi negatif pasien asam lambung.
Kedua, siapkan juga buah pinang yang sudah dikeringkan. Kupas juga kulitnya. Jumlahnya harus sama banyak dengan daun sirih. Jika daun sirih ada lima helai, maka buah pinang juga harus ada lima.
Ketiga, siapkan pula kunyit dan iris sesuai jumlah dari daun sirih dan buah pinang tersebut. Jangan lupa bersihkan terlebih dahulu kunyit tersebut.
Selanjutnya rebus daun sirih, buah pinang dan kunyit tersebut dalam satu tempat – bisa gunakan periuk. Tuangkan air secukupnya sesuai dengan kebutuhan pasien. Ingat, selama merebus obat tersebut, usahakan supaya periuk tersebut tetap terbuka agar uapnya bisa keluar.
Tunggu sampai mendidih dan warna merah kehitaman. Selanjutnya, dinginkan obat
tersebut, kemudian tuangkan airnya ke dalam gelas dan silakan minum pada pagi,
siang dan sore hari.
Hal yang tak kalah penting yakni setelah memanfaatkan air rebusan obat tersebut, usahakan supaya ampas dari sirih, pinang dan kunyit dibuang di tempat yang aman agar tidak dibakar oleh orang lain.
Membuang ke tempat sampah tidak dianjurkan tetapi bisa disimpan di lubang batu atau tempat aman lainnya. Jika ampas obat tersebut dibakar, maka sesuai keyakinan tradisonal orang Kedang, itu perbuatan tidak beretika.
Keyakinan ini
sangat luar biasa karena bukan hanya manusia yang dihormati melainkan juga obat
tradisional yang diyakini sebagai pemberian dari Tuhan sendiri.
Setelah mengonsumsi obat tersebut,
harapan atau kerinduan untuk sembuh dijamin 99 prosen. Silakan mencoba!
Post a Comment for "Obat Tradisional Ampuh untuk Asam Lambung"
Komentar