Allah Mengubah Hati Kita yang Keras Menjadi Lembut dan Taat
Seminari Tinggi Santu Paulus Ledalero – PPKKS (Pusat Pelayanan Kerasulan Kitab Suci) Provinsi SVD Ende. Oleh Simeon Bera Muda, SVD
SANTAPAN
SABDA MINGGU XIVB/ 04 Juli 2021
Tema:
Allah Mengubah Hati Kita yang Keras
Menjadi Lembut dan Taat
Dulu
batu dianggap paling keras bukan besi. Maka disebut kepala batu.
Umat
Allah dalam Kristus. Allah mengubah nama Yakub
yang artinya Penipu menjadi Israel yang punya dua arti: Pejuang Allah tetapi juga Lawan Allah. Kitab Suci selalu menyebut
Israel sebagai kepala batu, tetap lawan Allah seperti disebut Yehezkiel,
seorang nabi yang berhadapan dengan Israel yang memberontak melawan Allah,
keras kepala dan tegar hati.
Tetapi
nabi harus bertahan berhadapan dengan bangsa itu sampai bangsa itu tahu bahwa
ada nabi yang Allah utus untuk membantu Israel untuk tidak keras kepala
melainkan mengubah hati menjadi lembut dan hidup menjadi baik.
Menurut Pemazmur hidup yang benar adalah hidup seorang hamba yang menggantungkan diri seluruhnya kepada tuannya dan taat, setia. Tetapi karena tidak setia maka Israel diolok dan dihina. Karena itu Israel hendaknya jangan tetap sombong dan tidak mau ikut Tuhan yang tidak pernah berhenti meminta Israel untuk punya hati yang lembut dan penurut.
Yesus
punya pengalaman di tempat asalnya. Walaupun Yesus sudah tunjukkan bahwa dia
adalah nabi, utusan Allah melalui ajaran dan mujkizat, tetapi orang-orangnya di
Nazaret tetap keras kepala dan hati mengatakan bahwa Yesus itu anak tukang
kayu, anak Maria dengan saudara-saudarinya yang mereka kenal. Karena keras
kepala dan hati mereka itu maka Yesus hanya menyembuhkan beberapa orang sakit
lalu pergi, berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.
Paulus
mengalami bahwa ada duri di dalam daging, iblis yang sepertinya tetap keras
kepala mengganggu Paulus. Tetapi Tuhan menjamin bahwa kasih karunia Tuhan
mencukupi sehingga Paulus bisa bermegah atas kelemahannya, dalam kesukaran,
siksaan dan penganiayaan sampai Paulus menang mengatasi kelemahan yang sangat
keras kepala itu yang mau tetap menguasai diri Paulus.
Umat
Allah dalam Kristus. Dalam pengalaman hidup setiap hari ada anak yang keras
kepala terhadap orangtua dan orangtua keras kepala kepada anak-anak. Ada atasan
yang keras kepala terhadap bawahan dan bawahan terhadap atasan. Begitu juga
kita keras kepala tidak hanya antara kita melainkan juga sampai kepada Allah.
Santapan
Sabda hari ini mengajak kita untuk tidak bertahan dalam keras kepala melainkan
membuka diri, mempunyai hati yang lembut, hati yang taat, ikut apa yang baik.
Juga Yesus memberi kita Santapan Tubuh-Darah Yesus sendiri karena Yesus
mendapati hati kita keras dan tidak mau percaya, tidak mau ikut Yesus.
Semoga
dengan Santapan Rohani ini kita mendapat hati yang lembut dan taat kepada siapa
saja dalam hal-hal yang baik terlebih kepada Allah karena ketaatan mendatangkan
kebaikan sedangkan keras kepala mendatangkan kebinasaan.
Post a Comment for "Allah Mengubah Hati Kita yang Keras Menjadi Lembut dan Taat"
Komentar