Bersedia Menjadi Nabi dan Diutus
Seminari Tinggi Santu Paulus Ledalero – PPKKS (Pusat Pelayanan Kerasulan Kitab Suci) Provinsi SVD Ende. Oleh Simeon Bera Muda, SVD
SANTAPAN SABDA MINGGU XVB/11 JULI 2021
Tema: Bersedia
Menjadi Nabi dan Diutus
Ada nabi yang dipanggil langsung oleh Allah. Ada
juga yang walaupun tidak dipanggil secara langsung tetapi merasa diri dipanggil
oleh Allah.
Umat Allah dalam Kristus. Nabi Amos dituduh sebagai
tidak dipanggil Allah dan tidak ditugaskan di tempat kudus kerajaan Israel.
Maka nabi Amos mengatakan bahwa sewaktu dia masih menjadi petani dan peternak,
Allah yang panggil dan beri tugas untuk bernubuat artinya berbicara kepada
orang Israel supaya mereka bertobat dan jangan tetap bertahan dalam kesalahan
bahkan menjadi lebih jahat.
Pemazmur menyanyikan Firman Allah, Sabda Allah yang
membawa damai pada orang yang takwa yaitu yang setia menjalankan hidup yag
baik, yang membuat kasih dan kesetiaan bertemu, yang mengusahakan semua
kebaikan sehingga mendapat hasil yang baik yaitu hidup yang berkenan kepada
Allah.
Keduabelasan di dalam injil Markus dipanggil
langsung oleh Yesus dan diutus. Yesus meminta untuk menyiapkan perlengkapan dan kebutuhan yang
sangat sedikit. Yesus mengutus para murid untuk masuk ke dalam rumah dan tinggal
di situ. Tentu mewartakan Kabar Gembira dan kalau tidak diterima maka para
murid itu mengebaskan debu kaki yang merupakan hal yang dibuat dalam Kitab Suci
sejak para nabi untuk tunjukkan bahwa yang menolak nabi, yang tidak menerima
Kabar Gembira pasti binasa seperti debu.
Paulus memuji Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus yang
memberikan kepada umat berkat rohani, memilih dan membuat menjadi kudus, mengampuni
dosa dan mempersatukan semua di dalam Kristus sebagai Kepala sehingga umat bisa
menerima Injil yang adalah Kabar Gembira itu yang membuat semua orang menjadi
milik Allah untuk memuji kemuliaan Allah.
Umat Allah di dalam Kristus. Karena sakramen
pembaptisan, kita semua dipanggil dan diutus seperti Amos, seperti
keduabelasan, seperti Paulus dan umat di Efesus. Kita menerima Santapan Sabda
Allah yang membuat kita saling menerima bahwa kita bisa menjadi nabi dan rasul
untuk sesama dan sesama juga bisa menjadi nabi dan rasul untuk kita.
Yesus juga memberi kita Santapan Tubuh-Darah Yesus
sendiri supaya dengan sungguh-sungguh menjadi nabi dan rasul di dalam keluarga,
di sekolah, di tempat kerja, di kantor dan di mana saja. Kita membuat hidup kita penuh damai, kesetiaan,
kejujuran dan keadilan sehingga kita tidak menanggung kehancuran berupa debu
yang dikebaskan dari kaki.
Post a Comment for "Bersedia Menjadi Nabi dan Diutus"
Komentar