Asal-Usul Celana Dalam
Celana dalam memiliki sejarah asal-usul yang cukup panjang sebagaimana ditulis oleh Zaennudin HM (2015). Dahulu, celana dalam atau CD bermula dari celana berbentuk cawat yang merupakan bentuk paling sederhana yang dipakai oleh manusia sejak 6000 tahun silam.
Bentuk yang paling
utama dari cawat yakni hanyalah sebuah strip
panjang dari bahan cawat yang melewati kedua belahan kaki dan diikat di sekitar
pinggang.
Dalam kondisi cuaca
panas, orang-orang tempo dulu hanya menggunakan cawat sehingga kurang efektif
sebagai pakaian dalam. Namun, pada musim dingin cawat justru yang membentuk
dasar pakaian seseorang dan ditutupi oleh lapisan pakaian lainnya. Dalam peradaban
kuno, cawat adalah satu-satunya pakaian yang tersedia.
Kemudian sampai pada
abad pertengahan, celana dalam milik pria di Barat menjadi longgar. Cawat telah
diganti dengan bahan yang mirip celana dan lebih longgar yang disebut braies. Pemakainya memasukkan kedua kakinya
ke dalam lingkaran kain dan diikat di bagian pinggang, dan bagian bahannya
terasa ketat di pertengahan betis.
Braies
ini biasa dipakai dan dilengkapi dengan flap
yang dikancingkan atau ditutup erat bagian depan untuk memungkinkan pria bisa
membuang air kecil. Menurut sejarah, Raja Henry VIII dari Inggris mulai
melapiskan Codpiece ini sendiri, yang
menyebabkan tren semakin meluas pada akhir abad 16.
Pakaian dalam wanita
abad pertengahan menggunakan pakaian ketat yang disebut kamisol, kadang-kadang
ditambah dengan braies sebagai
pembungkus kaki. Mereka juga menggunakan rok di bawah gaunnya.
Sejak ditemukannya
mesin pintal yang bisa memproduksi kain katun, maka produksi pakaian dalam
dapat dilakukan secara massal. Pada 1820-an, memiliki pinggang yang ketat telah
menjadi mode dan tren sehingga korset direkayasa kembali dengan berbagai mode
dan motif.
Tahun 1860-an, memiliki
pinggang yang langsing menjadi lambang kecantikkan. Pakaian dalam kemudian
berkembang luas sehingga pada tahun 1911, poster iklan pakaian dalam yang
pertama dicetak di Amerika Serikat pada koran Saturday evening post.
Post a Comment for "Asal-Usul Celana Dalam"
Komentar