Pahlawan; Puisi Maria Niken Ari
PAHLAWAN
Oleh Maria Niken Ari Siswi SMK Syuradikara Ende |
Saat malam tiba
Kantuknya rontok dan dagunya tegak bertahan
Bola matanya untuk Tanah Air tercinta
Bertarung dengan alat seadanya
Tanpa takut kehilangan nyawa
Berlari meliuk di ramainya tembakan peluru
Tanpa peduli darah yang menyiram bumiku yang
kerontang
Saat hati manusia lapuk dan terkikis akan isu
kemanusiaan
Baca Juga: Lukman Sardi Murtad, Ruhut Sitompul: Tuhan Yesus Dahsyat
Ia justru memimpikan kebebasan dan kemerdekaan
Serentak berusaha mengekalkan semua pada tempatnya
Ia inginkan kedamaian bagi semua anak cucunya
Berjuang agar Sang Merah Putih berkibar tanpa malu
di halaman rumah
Tapi...
apa yang kita lakukan sekarang?
Bangunan perjuangnnya kita robohkan
Jasa-jasanya terkubur di halaman-halaman buku
Sadarkah kita ia sedang menangis di balik tanah?
Sadarkah kita hatinya terluka dan ia susah sungguh?
Jadikan Indonesia layak dihargai
Jangan menumpuk luka di pangkuan Ibu Pertiwi
Murnikan kemerdekaan dengan hati yang sebening embun
(Ende, 31 Juni 2021)
Post a Comment for "Pahlawan; Puisi Maria Niken Ari"
Komentar