Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Inilah Warkop Tunggal di Kedang Milik Abu Sidik

 



LEMBATA - Warung Kopi (Warkop) menjadi pilihan alternatif bagi siapa saja yang berjiwa kreatif-konstruktif untuk menunjang penghasilan. Di kota-kota besar, warung kopi sudah terkenal luas dan itu bukan barang baru. Namun, tahu-kah anda, tentang  sosok seorang pria kreatif dari Hoelea, Kedang, Kabupaten Lembata yang pernah dianggap gila gara-gara membuka usaha warkop di kampung?

Ia adalah Abubakar Sidik, sosok langka yang berani membuka wawasan berekonomi gaya baru di kampungnya. Pria asal desa Hoelea, Kecamatan Omesuri, Lembata, NTT ini berani mengubah lahan tidur milik pamannya jadi warung kopi sederhana berpenghasilan mengalir bak air terjun. Ia memanfaatkan lahan tidur tersebut di desa Hingalamamengi, Omesuri untuk menjadi lumbung rupiah.

Awal mula, ia memanfaatkan lahan untuk membuka bengkel, kemudian menanam berbagaimacam jenis tanaman, seperti pisang, pinang hias, nimba dan aneka jenis tanaman hijau lainnya. Tujuan lain menanam jenis-jenis tanaman tersebut yakni untuk membuka kelompok Taruna Tani dalam rangka memaksimalkan potensi anak-anak muda di kampung. Namun, dalam perjalanan waktu selanjutnya, tiba-tiba muncul pemikiran baru untuk membuka warkop.

Ia bahkan dianggap gila (kamunger) oleh orang-orang terdekat sekelilingnya karena kemauan kuat untuk membuka warkop. Motivasi untuk menjadi orang sukses di kampung tak pernah mematahkan semangatnya walaupun ada anggapan gila dari orang lain.

“Ya, saya dianggap gila karena tempat warkop ini dulunya lahan tidur bahkan bisa dikatakan hutan yang dianggap angker oleh penduduk di sini,” ungkapnya ketika diwawancarai.



Ia tetap yakin dan konsisten. Kini, konsistensi berbisnis Abu Sidik telah membuahkan hasil. Menurut pengakuannya, selama sebulan, ia bisa mendapatkan penghasilan hingga 10 juta rupiah. Dari penghasilan tersebut, kini ia bisa bekerja sama dengan empat orang karyawan yang ia pekerjakan di warkop miliknya. “Siang dua orang kerja, malam gantian dua orang lainnya,” sambung Abu Sidik. Warkop ini juga dibuka sesuai kehadiran pelanggan. Jika pelanggan bertandang hingga pukul 24.00 WITA, warkop juga akan buka sesuai kehadiran pelanggan.

Warkop, Alam Hijau dan Kekasih Hati

Warung kopi Raz Cafe dan Catering milik Abu Sidik ini sangat familiar dengan alam yang hijau nan segar. Mengapa tidak, warkop ini letaknya jauh dari pemukiman warga dan dekat dengan pepohonan hijau. Ada pisang, kelapa, pinang dan lain-lain. Datang ke tempat ini, anda akan menikmati panorama alam yang menyejukkan mata, layak untuk berekreasi bersama kerabat, keluarga atau bahkan lebih asyik jika berdua dengan kekasih hati.



Biasanya, malam minggu warkop ini membeludak pelanggannya. Sedangkan hari-hari lain, pelanggan berkurang. Bahkan saking banyaknya pelanggan, Abu Sidik pernah kewalahan karena kekurangan kursi. Karena itu, rencana ke depan, ia akan melengkapi hal-hal yang mesti dilengkapi.

Selain itu, menurutnya, mayoritas pelanggan yang bertandang ke tempat ini adalah orang-orang muda, datang berkelompok atau juga berpasangan cinta. “Mayoritas yang datang kesini adalah anak-anak muda khususnya perempuan. Ada juga orang dari Jawa pernah datang sampai disini karena situasi alamnya asli bukan palsu,” ungkapnya dengan raut wajah bahagia. Selain itu, alam yang hijau nan indah juga menjadi daya tarik lainnya bagi pelanggan yang ingin datang ke tempat ini sebagaimana diakui oleh Hermanus Hura’, salah seorang penikmat kopi di warkop tersebut kepada wartawan.

Bagi anda yang ingin melepas penat, silahkan mampir ke warkop milik Abu Sidik, suasananya nyaman, aman dan menyejukkan. Eh, jangan lupa, malam hari di warkop ini, anda akan dijemput pancaran lampu aneka warna dan musik penghibur. (Antonius Rian)

Tulisan ini sudah tayang di INBISNIS.ID

 

 

Post a Comment for "Inilah Warkop Tunggal di Kedang Milik Abu Sidik"