Evolusi Pengetahuan pada Manusia
Abstraksi
Evolusi
yang mau saya angkat pada kesempatan ini, bukan mengenai evolusi secara umum, melainkan
evolusi yang lebih spesifik berkaitan dengan manusia. Saya berusaha mengangkat
evolusi pada manusia yakni berkaitan dengan evolusi pengetahuan. Setiap
pengetahuan diawali dengan pengalaman sebagi keseluruhan peristiwa perjumpaan
dan apa yang terjadi pada manusia dalam interaksinya dengan alam, diri sendiri,
lingkungan sosial dan seluruh kenyataan termasuk dengan yang Ilahi.
Karena
harus berinteraksi dengan dunia dan lingkungan sosial, maka manusia membutuhkan
pengetahuan. Maka kebutuhan hidup dapat menjadi faktor hidupyang mendasar dan
mendorong perkembangan pengetahuan. Dalam hal ini kegiatan mengetahui merupakan
bagian hakiki dari cara berada manusia knowing is a model of beeng manusia
berkat pikiranya dapat belajar memperoleh pengetahuan dan mengajarkan ke
generasi berikut. Inilah yang saya maksudkan dengan evolusi pada diri atau
dalam pengetahuan manusia.
Pendahuluan
Pembicaraan ilmiah tentang evolusi lazimnya bertitik pangkal dari awal
kosmos aktual. Dengan berangkat berawal dari kosmos itu, secara progresif
diselidiki perkembangan taraf-taraf kosmis yang paling rendah, yaitu
perkembangan dari strata yang semata-mata fisik dan kosmis ke taraf organis
sederhana, kemudian diterangkan munculnya taraf-taraf lebih tinggi, sampai
akhirnya evolusi meningkat ketaraf manusia.
Manusia tidak ada begitu saja. Sebagai individu ia hadir sebagai suatu
kebaruan yang serba orisinal. Ia berkembang dengan kontinu dalam
insidensi-insidensi yang selalu baru, dalam putusan dan pikiran yang selalu
baru pula. Dari satu pihak manusia tetap dirinya sendiri dan tidak menjadi
manusia atau substansi lain. Ia terikat akan apa yang telah dibuatnya dalam
dirinya sebagai manusia. Dari dirinya sendiri manusia menghasilkan sesuatu yang
mengatasi dan melebihi dirinya sendiri dengan daya pribadinya.
Apakah yang ingin
diketahui oleh manusia? Dengan kata lain apakah objek pengetahuan itu?
Jawabanya bisa berbentuk apa saja. Manusia ingin mengetahui apa saja hal-hal
yang bersifat konkrit (berada dalam batasan ruang dan waktu tertentu), dan
kuantitatif (berada dalam jenis-jenis tertentu, berukuran) yang karenanya
bersifat serba berubah-ubah. Selain itu, keingintahuan manusia menembus sampai
ke taraf kualitatif, yaitu sesuatu yang spiritual, yang terlepas dari ruang dan
waktu tertentu, hanya berjenis satu, dan bersifat tetap yang tidak mengalami
perubahan.
Ada beberapa sumber
pengetahuan yang kita ketahui, yaitu: kepercayaan yang berdasarkan tradisi,
kebiasaan dan agama, kesaksian orang lain dan panca indra (pengalaman), akal
pikiran dan intuisi individual. Pengetahuan yang bersumber menunjukan bahwa
pengetahuann itu diperoleh melalui cara mewarisi apa saja yang berlaku dalam
adat istiadat dan keagamaan. Tingkatan ini diperoleh dengan cara yang sangat
sederhana tanpa menggunakan pendekatan-pendekatan dan metode-metode apapun.
Lain dari pada itu ada
pengetahuann yang bersumber dari orang lain. Misalnya guru menjadi sumber
pengetahuan bagi murid-muridnya. Panca indra bagi manusia merupakan alat vital
bagi penyelenggaran hidup sehari-hari. Boleh dikatakan hampir seluruh persoalan
hidup sehari-hari bisa diatasi dengan menggunakan panca indra. Namun bagi akal
pikiran apa yang diketahui oleh panca indra itu hanyalah sekedar bahan menta
yang perlu dibentuk menjadi satu sistem sehingga menjadi konsep atau prinsip
yang menjadi sebuah pengetahuan umum.
Evolusi
Evolusi adalah
perubahan frekuensi gen dalam populasi karena beberapa faktor seperti mutasi,
seleksi alam, arus gen dan efek sewall-wright.
Mutasi penting karena merupakan bahan baku baru yang menjadi dasar bekerjanya
seleksi alam. Mutasi memperlebar variasi, sedangkan seleksi mempersempitnya.
Arus gen ialah berpindahnya gen-gen ke dalam (imigrasi) atau ke luar (emigrasi)
populasi, yang mengubah frekuensi gen dalam populasi tersebut. Efek sewall-wright adalah perubahan frekuensi
gen yang terjadi secara kebetulan. Namun evolusi yang mau dibicarakan pada
kesempatan kali ini adalah evolusi lebih kepada perkembangan manusia secara
intelektual atau lebih kepada evolusi intelektual. Sehingga ia bisa
menghasilkan sesuatu yang baru tetapi tetap bertolak dari yang sudah ada.
Manusia
Ada yang mengatakan bahwa mengetahui banyak bahasa dan menggunakan
bahasa-bahasa itu ibarat memiliki banyak mata. Semua mata ini bisa dipasang
pada seluruh bagian kepala, dan dengan demikian seseorang dapat melihat ke
pelbagai penjuru. Ia dapat melihat ke depan, ke belakang, ke samping kiri dan
kanan, ke bawah dan ke atas. Lewat pengetahuan dan kemampuan berbicara dalam
setiap banyak bahasa, orang dapat berkomunikasi secara verbal dengan pelbagai
macam manusia pengguna bahasa-bahasa itu yang berasal dari pelbagai ragam
kebudayaan dan latar belakang. Manusia adalah mahluka atau substansi komposif
jiwa-badan. Badan atau tubuh merupakan dimensi fisis yang memiliki berbagai
kelengkapan untuk bisa hidup dan melaksanakan pelbagai fungsi hidup seperti
bernapas, bergerak, bekerja dan reproduksi.
Seorang manusia juga adalah mahluk individu sekaligus sosial. Ia adalah
mahluk individual, unik dan selalu memperhatikan kepetingan sendiri, tetapi
pada waktu yang sama ia juga adalah mahluk sosial yang memberikan perhatian
pada kepentingan orang lain. Dalam manusia kita menemukan kebenaran kata
Gabriel Marcel, “Esse co-esse est”
yakni ada sebagai manusia, selalu ada bersama. Ia juga adalah mahluk yang akan
sadar diri sebagai satu dari sekian banyak mahluk lain. Manusia juga
mengarahkan perhatianya kepada dunia universal.
Pengetahuan
Ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan yang paling pasti dari semua jenis
pengetahuan yang dimiliki manusia. Kepastian tersebut didukung oleh penelitian
dan refleksi yang dilakukan terus-menerus terhadap pengetahuan yang sudah ada.
Pengetahuan dan refleksi merupakan pengetahuan yang penting bagi perkembangan
ilmu pengetahuan. Betrand Rusell menunjukan indikasi yakni ilmu pengetahuan
menjadi sarana yang memudahkan kita dalam melakukan banyak pekerjaan kita,
sehingga kita tidak perlu bekerja labih keras seperti yang pernah dilakukan
sebelumnya.
Penutup
Evolusi yang dibicarakan dalam tulisan sederhana ini yakni penulis
berusaha melihat perkembangan daya pikir atau ilmu pengetahuan manusia dari
yang sederhana sampai ke perkembanagn saat ini dan tidak menutup kemungkinan
untuk perkembangan selanjutnya. Penulis melihat pergerakan atau evolusi dalam
segi berpikir manusia dari yang sangat sederhana hingga sekarang. Manusia akan
tetap berevolusi. Jika secara fisik keberadaan spesies manusia masih
dipertanyakan oleh beberapa pemikir namun secara intelektual penulis meyakini
bahwa saat ini pun manusia sedang dan bahkan tetap berevolusi menuju kehidupan
yang akan datang.
Oleh Desidarius Sambi,
Mahasiswa Filsafat UNWIRA Kupang