Menyaksikan Anak-Anak Kampung Bermain Bola Plastik
RAKATNTT.COM
– Berolahraga
bukan sekadar untuk mencari keringat, mengencangkan otot, melancarkan pernapasan
melainkan juga momen untuk berbahagia bersama; untuk bersendagurau bersama
teman-teman; untuk tertawa bersama dan seterusnya.
Hal ini nyata nampak
dalam ekspresi sekelompok anak-anak remaja di kampung Hobamatan, Desa Mahal,
Kecamatan Omesuri, Lembata. Di halaman depan kantor Desa Mahal, terbentang
sebuah lapangan mini yang biasa digunakan untuk berolahraga bola voli maupun
futsal. Saban sore, suasana di depan kantor desa selalu ramai.
Yang merangsang
keramaian itu bukan hanya karena ada kegiatan olahraga bersama melainkan juga
tersedia WIFI gratis yang disiapkan oleh Pemdes setempat. WIFI gratis tersebut
digunakan oleh para remaja di kampung untuk berselancar rajin dalam dunia online.
Biasanya para remaja
yang datang ke kantor desa untuk tujuan online
mengisi posisi di bagian sudut utara kantor desa atau di emperan depan sambil
menyaksikan sekelompok remaja lainnya yang berolahraga menggunakan bola
plastik. Ya, bola plastik seharga Rp. 10.000.
Ada juga yang datang ke
kantor desa dengan tujuan ganda yakni memanfaatkan WIFI gratis dan juga
sekaligus berolahraga. Semangat berolahraga para remaja di kampung ini mesti
mulai dilihat secara serius, jika desa Mahal memiliki keinginan untuk membangun
dunia olahraga mulai dari desa sediri. Selain bola kaki, Desa Mahal juga
terkenal jago dalam bola voli. Kerinduan untuk maju dalam dunia olahraga tentu
bukan bimsalabim; ia membutuhkan
proses dari dalam; ya dari dalam Desa bersangkutan, mulai dari semangat
anak-anak muda, Pemdes, sampai pada fasilitas yang mendukung.
Menyaksikan para remaja
bermain bola plastik memang asyik. Ada yang tendang pakai lutut, ada yang tak
sengaja menggunakan tangan, ada yang jatuh, ada yang cedera ringan, ada yang
tak mengenakan baju dan lain-lain. Namun, suasana bahagia terlihat jelas dan
semangat di wajah mereka tak pernah pudar. Ada Asis, riki, Kaka dan beberapa
yang lain beruji nyali, saling bekompetisi secara sehat untuk menjebol gawang
lawan.
Di luar lapangan ada kaka Nel yang muncul seperti seorang
wartawan televisi sekaligus komentator handal yang tak pernah berhenti
berbicara. Usai berolahraga, mereka duduk bersama sambil mengisahkan kembali
proses bermain bola juga lagi-lagi memanfaatkan WIFI gratis. Beberapa remaja
yang lain menuju arah pohon kelapa. Mereka memetik buah kelapa kemudian
dijadikan untuk melepas dahaga. (RO/Red)