Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Pondok Darurat dan Semangat Berkebun Orang Kedang, NTT

 

Pondok Darurat dan Semangat Berkebun Orang Kedang, NTT

Rakatntt.com - Musim hujan yang turun tak tentu tidak pernah melunturkan semangat berkebun orang NTT, khususnya di Kedang, Kabupaten Lembata. 

Walaupun sudah bulan Desember 2022, intensitas hujan di wilayah Kedang, Lembata, masih terbilang kecil. 

Para petani di Kedang sudah menanam jagung dan padi di kebunnya pada saat hujan turun pertama kali beberapa bulan lalu menyirami wajah bumi yang kekeringan. 

Namun begitu, curah hujan di daerah ini belum memberikan kebahagiaan penuh bagi para petani. 

Usai Hari Raya Natal 2022, mendung pekat sudah memberi tanda akan menjatuhkan hujan dalam jumlah banyak. 

Namun, harapan itu hanya terjawab sebentar, walaupun mendung masih saja menyelimuti langit biru. 

Kondisi cuaca sebagaimana digambarkan tersebut tidak membuat para petani di wilayah Kedang terkulai tak berdaya. 

Semangat mereka tetap membara terlihat di tengah kebun yang sudah mulai hijau karena warna daun jagung, ubi dan lain-lain. 

Berlindung di bawah pondok sederhana (weta' hidir) petani di Kedang tetap melantunkan harapan kepada Lia Nimon Loyo Wala atau Tuhan pemilik bulan dan bintang yang juga adalah sumber kehidupan, sumber datangnya hujan. 

Petani di Kedang mengandalkan hujan untuk menghidupi jagung, ubi, pisang, padi dan aneka jenis tumbuhan yang biasanya ditanam gabung di sebuah kebun berukuran sekitar satu hektar. 

Mendung yang semakin pekat dan harapan petani yang semakin membara, membuat mereka tetap bertahan di kebun dan berlindung di bawah pondok darurat jika tetesan hujan mulai jatuh. 

Di dalam pondok darurat, terdapat bale-bale (tempat duduk rangkap tidur yang terbuat dari belahan bambu), tungku api, loteng sebagai tempat menyimpan makanan dan lain sebagainya. 



Mereka tidak menyalakan kompor sebagaimana kebiasaan di kota. 

Namun, kayu kering yang sudah disiapkan sejak lama yang mampu menghadirkan api kehangatan dan kehidupan. 

Di kebun, para petani makan apa adanya; ada jagung, sayur kelor atau motong, juga ubi. 

Udara segar tetap memberi kesejukan, siulan burung-burung hutan sungguh menghibur dan di sekitar kebun, ada pemandangan perbukitan yang indah dan hutan yang molek. (RO) 






Post a Comment for "Pondok Darurat dan Semangat Berkebun Orang Kedang, NTT"