Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Dari Jual Sayur, Nona Maumere Ini Lanjut Berbisnis

 


Generasi milenial (kelahiran 1980-2000) dikenal sebagai orang yang melekat dengan media sosial. Kelekatan tersebut membuat mereka semakin kreatif, inovatif dan produktif dalam mengembangkan potensi-potensi diri. 


Salah satu potensi generasi milenial masa kini ialah berbisnis online. Hal ini yang sedang dilakoni oleh Maria Indiyani, perempuan rendah hati berlesung pipi dan murah senyum dari Maumere, Nusa Tenggara Timur.


Baca Juga: Murtadin Ini Ajak MUI Berdebat, Ada Apa?


Menjual sayur keliling kampung ternyata memberi optimisme bagi Maria Indriyani untuk terus berbisnis. Sebab menurutnya, berbisnis adalah pekerjaan yang mulia. Perempuan milenial kelahiran Juni 1996, berdarah campur Brai dan Kloangkoja ini memilih berbisnis setelah tamat dari Universitas Nusa Nipa Maumere, Kabupaten Sikka, NTT (2019) lalu.


Walaupun demikian, akunya, pengalaman berbisnis sudah ia mulai sejak kecil. “Saya hidup dari keluarga sederhana. Saya dilatih untuk mandiri; belajar berbisnis ini sudah saya lakukan dari kecil dengan menjual sayur keliling kampung ini,” kata Indriyani ketika ditemui, Sabtu  (7/11/2020) di tempat kediamannya, di Brai, Desa Watugong, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, NTT.


Baca Juga: Orang Kristen Harus Belajar pada Di Maria


Tepat pada bulan September 2019, Indry, begitu ia biasa disapa, bergabung bersama bisnis milik PT. Mahkota Sukses Indonesia (MSI). Ia menjual produk kesehatan dan kecantikan; salah satunya ialah sabun Bambo dan Simapro


Selain itu, ia juga menjual pakaian online, aksesoris sepatu dan beberapa jenis jualan lainnya. Menurut alumnus PGSD Unipa Maumere ini, motivasi dasar menjadi pebisnis yang paling dasar ialah ingin mengubah kehidupan keluarga agar menjadi lebih baik. Oleh karena itu, cita-cita yang mau ia capai ke depan ialah menjadi pengusaha Mahkota Sukses Indonesia (MSI) yang sukses baik untuk diri sendiri maupun untuk keluarga.


Perempuan sulung dari Antonius Bajo dan Mama Genoveva ini mengakui bahwa pengalaman dalam berbisnis tidak selalu berjalan mulus seperti yang ia idamkan. Banyak tantangan dan kesulitan yang ia hadapi. Rasa bosan, malas dan putus asa seringkali menghantui cita-citanya sebagai pebisnis MSI yang sukses. 


Namun demikian, berbekal dorongan dari kedua orangtua dan orang terdekatnya, perasaan-perasaan itu bisa ia patahkan dalam dirinya. “Orangtua dan orang terdekat selalu memberi motivasi sehingga saya bisa tegar dan selalu semangat,” ujar Indriyani yang saat ini juga berprofesi sebagai guru les anak SD di rumah. Ia mengaku, sangat bahagia menjadi guru sekaligus berbisnis. “Ya, saya bahagia sekali walaupun usaha saya maju-mundur,” ucapnya sambil tersenyum. “Sambil bekerja, sambil berbisnis. Kadang pulang les baru antarkan pesanan,” sambungnya.


Tantangan dan cobaan selalu datang silih berganti. Saat itu pula, naluri dan semangat berbisnis Indiyani selalu ditantang. Perempuan murah senyum, berambut air tersebut, tak mau kalah dengan pelbagai tantangan yang datang menghadang. Ia optimis menjadi pengusaha MSI yang sukses ke depan. 


Bertolak dari kerja keras dan semangat juang yang membara,  perempuan pemilik akun facebook Indryanii Msi Maumere ini mulai menemukan tanda-tanda benderang. Saat ini, ia mendapat penghasilan yang cukup memuaskan baginya sebagai seorang milenial. Penghasilan yang ia terima per bulan sekitar Rp. 1.500.00. Hal ini mendorong dirinya untuk terus maju menjadi pebisnis muda yang produktif ke depan.

 


Indriyani adalah sosok milenial masa kini yang mampu mewujudkan potensi diri. Media sosial yang ia gunakan bukan sekadar untuk bersenang-senang, melainkan ia optimalkan untuk berbisnis. Ia layak menjadi tokoh milenial teladan bagi milenial lainnya. (Oleh Rian Odel)

 

 

 

 

1 comment for " Dari Jual Sayur, Nona Maumere Ini Lanjut Berbisnis"