Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Wanita Gila# Puisi-Puisi Pius Nobe, S.Sos

Puisi ini dideklamasikan lewat ini: https://youtu.be/f0rJxJrPRz4 






Kubaring rasa ini sejenak.

Pada pelukan hampa angin senja.

Sungguh sakit ku ingin hilang.

Bersama tidurnya sang fajar.

Karena cinta tak harus memiliki.

Begitu kata pujangga.

Dan aku terlelap olehnya.


Wanita gila.

Datang dari kaca dunia Maya.

Namun ia nyata.

Mengusik waktu tidur ku.

Aku berisik rasa.

Ia wanita gila.

Sebel tapi sedikit ngangenin.

Dasar wanita gila.


Wanita ini gila.

Ia datang gembira ku.

Ia hapus air mata.

Dasar wanita gila.

Gila gilaskan seduh.

Tumbuh dan mengenal.

Perlahan berakar...

Ada bunga dihisap kupu2.

Begitu kisah wanita gila.

Dasar wanita gila.


Ya....

Ia hadir membawa putih.

Hapuskan jejak yang usang.

Sungguh aku dan dia gila.

Kami gila waktu dan tempat.

Hampir tak sedia ruang kosong.

Ingin selalu ....

Waktu dan tempat adalah kami.

Dasar wanita gila.


21 Nopember 2020

Kupang



Suara Emas Dari Desa


Lapar naluri

Anak kampung

Deras mengamuk di setiap sudut desa.

Tak goyang semangat kaum muda.

Kumandangkan lagu kebangkitan.

Suara nya emas berlian.

Merdu menyulam rasa.

Tentang semangat kaum muda.


Anak kampung...

Ya.... Kamilah kampung...

Kami lahir dari desa dan dusun.

Hidup dan besar oleh jagung dan ubi.

Tak ada pictsa dan hamburger.

Kamilah tuak dan jagung titi.

Niscaya semangat kami tetap Indonesia.

Karena Kamilah kebinekaan.

Terpatri selamanya.


Pemuda...

Itu tak sekedar kata.

Penggerak tak sekedar diucap.

Aku pemuda...

Satu tanah air..

Satu bahasa...

Satu bangsa...

Aku indonesia...


28 Oktober 1928....

Juga bukalah ramuan sebatas angka dan huruf.

Ia keramat dan penyemangat...

Menenun setiap raga kaum muda.

Menepih hati setiap bait dan baris.

Aku pemuda desa....

Suara ku lantang serdadu.

Dengan rasa tak henti getar bergelora.

Aku pemuda desa.


Tak pelak aku harus bernyanyi.

Dengan nada penuh gairah.

Aku lah penyemangat.

Tak penting apa suku mu...

Budaya mu.....

Agama mu...

Warna kulit mu apalagi...

Aku tetap satu....Indonesia.


Aku pemuda desa.

Suara ku emas berlian.

Biar didengar dengan Sukaria.

Hentakan saja kaki.

Ikut saja irama ku.

Kita mainkan.

Kita nyanyikan.

Satu Nusa satu bangsa.

Satu bahasa dan dan satu tanah air.

Berkumandang dari negri timur.

Aku pemuda desa.

Akulah pemuda desa.

Biar didengar....

Sampaikan saja....

Salam hangat dari timur.




Post a Comment for " Wanita Gila# Puisi-Puisi Pius Nobe, S.Sos"