Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Orang Lembata Wajib Baca, Ini Asal-Usul Kata “Lomblen”

RAKATNTT.COM - Sebuah pepatah kuno mengatakan bahwa nomen est omen yang berarti nama adalah tanda. Artinya, pemberian nama pada seseorang atau kepada benda-benda tertentu bukanlah sekadar nama. Namun, ada makna filosofis di balik itu.

Bisa saja orang memberi nama Ronaldo kepada seorang bayi tertentu lantaran ayahnya adalah penggemar bola kaki atau fans dengan Ronaldo. Atau orang memberi nama Luna Maya, karena sesuai dengan daya tarik sang istri kepada artis tersebut.

Dari pengantar singkat tersebut, kita diajak untuk mendalami asal-usul kata Lomblen. Bagi anda yang berasal dari Kabupaten Lembata, tulisan ini wajib Anda baca sampai selesai. Sebab sampai hari ini, banyak generasi muda Lembata yang belum memahami secara teliti asal-usul kata Lomblen.

Masalah ini didukung pula dengan faktor referensi lisan yang kurang valid. Banyak narasumber yang memiliki pengetahuan berbeda-beda tentang asal-usul kata Lomblen.

Apa itu Lomblen?

Sebagaimana sudah banyak diketahui, nama pulau Lembata adalah nama yang barusan disematkan kepada pulau Lomblen. Mengapa demikian, jawabannya ialah sebelum nama Lembata, pulau tersebut sudah dikenal dengan nama purba lainnya yakni Lomblen dan Kawula. Lantas darimana asal kata Lomblen?

Sebagian narasumber berkata bahwa Lomblen merupakan nama yang diciptakan oleh orang Belanda. Entah apa arti kata Lomblen menurut orang Belanda, penulis belum menemukan jawabannya. Bahkan bertolak dari sumber seperti inilah yang kemudian mendorong pendahulu orang Lembata mengubahnya menjadi Lembata.

Nama Lembata menurut sebagian orang diambil dari nama pulau Lepan Batan yang menjadi tempat asal sebagian orang Lembata saat ini.

Namun, jika anda pergi ke wilayah timur Lembata, tepatnya di Kedang, anda akan menemukan informasi yang berbeda. Menurut mereka, nama lomblen diambil dari nama moyang mereka yakni Lamale’ang.

Menurut data-data tertentu, sebelum nama Lomblen, pulau tersebut dikenal dengan sebutan Lamale’ang. Dengan kata lain, nama Lamale’ang (Lamale'an) ini sudah disematkan pada pulau Lembata sebelum disebut sebagai Lomblen oleh lidah Belanda. Sumber ini bisa dipastikan memiliki akurasi data yang lebih relevan.

Orang Kedang menyebut Lamale’ang, kemudian karena pengaruh dialek orang Belanda, maka Lamale’ang, kemudian lebih familiar disebut Lomblen.

Dalam cerita mitos tentang asal-usul perempuan (Peni muko lolon), ditegaskan bahwa lamale’ang menikah dengan Peni Muko Lolon yang merupakan putri titisan matahari. Tempat kejadiannya bermacam-macam.

Ada sumber yang mengatakan, tempat kejadiannya di kampung lama orang Leutubung; ada yang mengatakan di kampung lama orang Peu Sawa dan ada yang mengatakan terjadi di Edang Aya’ yang secara harafiah berarti “pusat Kedang.” Lokasinya di daerah Leuhoe’, Kecamatan Omesuri.

Lalu siapa itu Lomblen? Menurut penelitian Barnes, dalam bukunya:  Kedang: A Study of The Collective Thought of an Eastern Indonesia People (London: Oxford, 1974: 3-4), Pulo Lama Le’ang adalah seorang pahlawan dari gunung yang turun ke pantai. Saat itu, ia berjumpa dengan orang Belanda yang baru saja tiba di Pulau Lembata.

Ia memperkenalkan namanya sebagai Lama Le’ang. Kemudian karena dialek orang Belanda makanya, sebutan Lama Le’ang berubah menjadi Lomblen. Namun demikian, dapat dianalisis bahwa Lama Le’ang tersebut tentu saja berbeda dengan Lama’le’ang dalam mitos Peni Muko Lolon

Sebab, mitos tersebut, ceritanya sangat jauh sebelum kehadiran orang Belanda di Lembata. Artinya, identitas Lama Le’ang sendiri masih kontroversial. Apakah Lama Le’ang yang dimaksud adalah seorang pahlawan sesuai hasil penelitian Barnes atau ia yang ada dalam mitos Peni Muko Lolon? Penulis belum bisa memberi kesimpulan.

Namun, ada satu bukti yang pasti yakni dua buah sarung kuno milik Lamale’ang masih ada di Kedang. Sarung tersebut menjadi benda pusaka yang disimpan oleh tetua adat dari klan Leuwerun di walangsawa. Penulis pernah melihatnya secara langsung.

Uniknya, sarung tersebut hanya bisa dilihat dan diraba bukan untuk difoto dan disebarkan ke media sosial karena tabu atau dilarang. Selain itu, sarung itu juga akan berubah tampilan pada bulan-bulan tertentu. (RO/Admin)

 

 

3 comments for "Orang Lembata Wajib Baca, Ini Asal-Usul Kata “Lomblen” "

  1. Saya belum mendapat arti sesungguhnya dari apa yg disebut asal muasal pulau lomblen. Tentunya saya punya alasana ketika orang belanda yg menapaki kaki pertama kali lomblen mereks tentunya bertanya aoa nama tempat ini atau apa nama pulau ini. Jika demikian maka orang belanda tidak sembarang memberi nama pulau lembata dengan nama lomblen berdasarkan nama seseorang, tentunya orang belanda pasiti punya tolok ukur historys yg kuad untuk memberi nama pulau lembata dengan lomblen

    ReplyDelete
  2. Jadi mimi mungkin tolong perbanyak tentang asal muasal setiap daerah di NTT sehinggah kekepoan saya atau teman2 NTT dan teman NTT yg lahir besar di perantauan yg mungkin tertarik dengan sejarah paradapan NTT dan pulau yag ada di NTT terkhususnya yah mimin

    ReplyDelete
  3. Sekedar masukan mungkin mimin coba mencari di Pulau Alor, Solor, Larantuka, Ende, sampai ke Manggarai Barat siapa tahu ada keterkaitan 1 sejarah dengan sejarah yg lain yg lain namun 1 masih 1 Sejarah Lengkap karena NTT kuat dengan cara kawin kawin dari masing² daerah dan suku 😊😊😊😊

    ReplyDelete