Video Viral, Debat Sukarelawan Bencana vs Pihak Pemda Lembata
Bencana
banjir dan tanah longsor yang melanda sebagian wilayah Lembata, Nusa Tenggara
Timur telah menggerakkan hati para sukarelawan, donatur dan pecinta kemanusiaan
dari banyak tempat untuk menaruh rasa peduli.
Kehadiran
mereka seringkali berbenturan dengan peraturan yang diinginkan oleh Pemerintah
Daerah setempat. Akibatnya, terjadi perdebatan atau adu mulut yang menambah masalah
baru di atas penderitaan para korban.
Hal
ini bisa ditemukan dalam sebuah video singkat berdurasi sekitar satu menit. Video
ini sudah viral di media sosial dan kini menjadi perdebatan hangat. Dalam video
tersebut, terlihat adu mulut antara seorang sukarelawan berbaju merah dengan
salah seorang dari pihak Pemda setempat. Tampak hadir dalam video tersebut
Sekretaris Daerah Lembata, Paskalis Ola Tapobali bertopi warna merah.
Ia tampak sedang berdiskusi dengan salah seorang sukarelawan lain. Tak lama berselang, seseorang datang dan bertanya; apakah mobil para sukarelawan perlu ditahan atau tidak?
“Pak Sekda, Pater Vande pu mobil ini perlu ditahan ka atau
bagaimana; baru pulang antar ni maksudnya kita cek dulu antarnya kemana kah?”
Pertanyaan
tersebut mendapat respons dari salah seorang sukarelawan berbaju merah. Keduanya
sempat berdiskusi. Namun, tiba-tiba saja keduanya saling beradu mulut. Hal ini
dipicu karena lawan dari sukarelawan berbaju merah tersebut berbicara dengan
nada suara yang besar. Akibatnya, sukarelawan tersebut tersinggung.
“Jangan
suara besar, omong bae-bae (baik-baik),” ungkap sukarelawan tersebut. Sekda
Lembata pun berusaha menenangkan keduanya.
Informasi
sementara yang dihimpun, rombongan sukarelawan tersebut merupakan tim dari JPIC
milik Serikat Sabda Allah (SVD). Mereka bersitegang dengan pihak Pemda Lembata
di titik lokasi bencana, tepatnya di Desa Petuntawa, Ile Ape. Rombongan JPIC
dikabarkan baru kembali mengantar sumbangan kepada para korban di Deweng.
Post a Comment for "Video Viral, Debat Sukarelawan Bencana vs Pihak Pemda Lembata"
Komentar