Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Jangan Terlalu Kejar Perempuan, Nanti Anda Dicap Pengemis


RAKATNTT.COM – Saya seringkali berprinsip begini: jika anda (laki-laki) ingin mengejar seorang perempuan dalam dunia percintaan, kejarlah dia dengan sepenuh hati dan setulus rasa sayang pada dirimu sendiri. Berjuanglah untuk mendapatkannya dengan motivasi yang benar.

Kemudian, jika anda (seorang perempuan) ingin melepaskan seorang lelaki yang berjuang mati-matian mengejarmu, lepaskan dia dengan penuh rasa tanggung jawab, etika dan sopan santun bukan seperti anda memotong kayu api di hutan belantara. Ingat, lelaki itu bukan pengemis cinta. Sabda ini keras bukan?

Pada awal mula penciptaan manusia sebagaimana kita baca dalam tulisan Kitab Suci atau juga versi lisan lain di daerah kita, laki-laki dan perempuan itu memiliki takdir untuk bersatu, saling melengkapi dalam hidup bersama. Contoh paling nyata yakni ikatan suami-istri.

Fakta lain seputar itu ialah lelaki sejak awal mula memiliki keberanian untuk lebih dahulu mengejar perempuan untuk mendapatkan cintanya. Atau yang lebih dulu mengungkapkan rasa cinta ialah laki-laki, sedangkan perempuan adalah sosok yang menanti atau menerima cinta itu. Namun, seringkali, atas dasar cinta yang membara, perempuanpun bisa lebih dulu mengungkapkan rasa cinta kepada laki-laki. Tapi ini jarang terjadi.

Perjuangan laki-laki untuk mendapatkan hati seorang gadis muda itu tidak gampang. Seperti kata Simone De Beauvoir dalam buku Second Sex (2019), bahwa perempuan itu laut dan laki-laki seperti seorang nelayan yang harus berjuang untuk menaklukkan gelombang laut. Itu tidak gampang.

Beribu-ribu strategi diciptakan, kata-kata manis mengalir tanpa henti, selalu menuruti kemauan perut perempuan dan masih banyak rumus-rumus cinta lainnya yang diciptakan laki-laki dengan harapan pasti untuk mendapatkan perempuan idamannya. Maka tak heran seringkali kita temukan seorang lelaki berjuang bahkan hingga bertahun-tahun baru bisa berhasil.

Namun anehnya, perempuan yang disanjung-sanjung karena kemolekan wajah misalnya seenaknya memutus hubungannya pada lelaki pejuang cinta dengan jalan yang mudah. Ia memutuskan hubungan tanpa pernah membaca ulang perjuangan lelaki untuk mendapatkan dirinya.

Ia misalnya, PHC (Putus Hubungan Cinta) tanpa rasa beban, tidak ada kata maaf dan ucapan terimakasih karena lelaki tersebut sudah berjuang untuk mengejarnya. Apa yang mau kita labelkan pada perempuan cantik model ini? Isi sendiri.

Nah, bagi lelaki pejuang cinta, anda mesti sadar bahwa dirimu adalah lelaki tangguh karena itu hal yang harus anda lakukan yakni mengembangkan diri anda menjadi lebih baik. Selain itu, jangan terlalu kejar-kejar perempuan yang sama. Anda mesti mampu membaca karakter perempuan seperti itu. Sudah dikejar sampai mau mati baru seenaknya “diusir” tanpa etika. Namun, hal paling penting yakni jangan menaruh rasa benci atau dendam pada perempuan.

Silahkan pergi dan kembangkan dirimu, niscaya akan datang perempuan molek dan baik hati serta punya karakterr yang mampu menghargai laki-laki. Anda akan temukan itu. Tetap tersenyum dan nikmati masa muda dengan hoby positif bukan sakit hati berlebihan. Hhhhaeeee (RO/Admin)

Post a Comment for "Jangan Terlalu Kejar Perempuan, Nanti Anda Dicap Pengemis"