Kami Satu Darah, Satu Budaya, Tak Terpisahkan
Hutan Natu, Desa Mahal, Kec. Omesuri sebagai tempat berbagi kasih dan persaudaraan, Kamis (12/5) |
RAKATNTT.COM – Manusia atau dalam bahasa Edang, Lembata “Atedi’en” diciptakan untuk hidup baik. Atedi’en, “orang baik” memiliki kekuatan untuk selalu menjadi baik. Dengan demikian, manusia adalah kebaikan atau menciptakan kebaikan-kebaikan.
Orang Kedang di Kabupaten Lembata, NTT,
dilahirkan untuk menciptakan kebaikan dalam bentuk apapun. Sebab ia lahir dari
sumber kebaikan yakni Wujud Tertinggi atau Nimon
Rian. Yang tidak baik tidak boleh dilakukan atau puting.
Kebaikan itu tak bisa
dibatasi oleh sekat-sekat parsial, misalnya agama, partai politik, suku dan
lain-lain. Kebaikan mesti menjangkaui sekat-sekat. Hal inilah yang terlihat
pada Kamis (12/5) di hutan Natu, Desa Mahal, Kecamatan Omesuri, Lembata. Di
tengah hutan hijau nan sejuk diselimuti udara segar dan hembusan angin pantai
selatan, segenap Orang Muda Katolik (OMK) Stasi Hobamatan melakukan kegiatan
rohani.
Potret menarik yang
ditemukan pada kesempatan tersebut yakni kehadiran Sr. Blandina Derang Leuhapu,
FDZ dan Sry Suriyanti Daud Hobamatan. Keduanya datang dari latar belakang agama
samawi yang berbeda. Keduanya sama-sama berkerudung tetapi Suster Blandina
seorang Kristen Katolik Roma dan Suriyanti Daud adalah muslim.
Walaupun demikian, Jika
dilihat dari nama marga, Leuhapu dan Hobamatan, keduanya terbaca jelas dilahirkan
dalam satu budaya, dari satu darah atau nenek moyang yang sama.
“Saya mengharapkan agar
kegiatan ini tetap dilakukan terus. Saya juga harap kita tetap bersama dalam
berbagai kegiatan lain,” ungkap Sry Suriyanti lewat pesan WhatsApp, Jumat
(13/5).
Kehadiran dirinya dalam
kegiatan OMK menjadi bukti bahwa ia adalah orang baik yang tidak memandang
sekat-sekat, apalagi dirinya juga adalah seorang aparatur Desa Mahal yang
selalu aktif mendukung kegiatan orang muda.
Selain itu, Hermanus
Huraq, Ketua OMK Hobamatan memberikan apresiasi atas keterlibatan Sry
Suriyanti dalam kegiatan tersebut yang juga telah menambah suasana bahagia dan damai.
“Mewakili OMK, saya
ucapkan apresiasi dan terima kasih untuk kehadirannya (Sry). Kita ini satu
darah, tak terpisahan,” ungkap Hermanus Huraq. (Admin)
Post a Comment for "Kami Satu Darah, Satu Budaya, Tak Terpisahkan"
Komentar