Objek Materi dan Forma dalam Orientasi Kosmologi
Estevanus Lau Lau, Mahasiswa Fakultas Filsafat UNWIRA Kupang |
Kosmologi seringkali disebut sebagai philosophy of nature atau biasa disebut sebagai filsafat
alam yang berasal dari bahasa yunani yaitu kosmos dan logos. Kosmos adalah
susunan atau keteraturan sedangkan logos adalah telaah atau studi.
Dalam hal ini kosmologi sering dihadapkan dengan keadaan kacau balau. Dalam dunia
mitologi yunani dikisahkan bahwa ada mahkluk hidup yang pertama adalah bernama
chaos, hal ini sesuai dengan kitab kejadian dalam konteks yang sama juga serta
memiliki arti tanpa bentuk. Dengan demikian kosmologi sejak semula dianggap
sebagai salah satu cabang ilmu filsafat, namun dalam perkembangannya kosmologi
juga digunakan dalam ilmu-ilmu empiris.
Dalam khazanah ilmu-ilmu empiris, kosmologi diartikan sebagai ilmu tentang alam
semesta yang mendasarkan diri pada observasi astronomi dan fisika teoritis.
Tujuannya memberikan gambaran tentang sifat alam astronomis dan fisis secara
keseluruhan. Kosmologi dalam pengertian ini disebut kosmologi ilmiah, sedangkan
kosmologi filsafat sering disebut kosmologi spekulatif atau filosofis atau kosmologi metafisik.
Dalam pandangan Crhistian wolff, alam semesta
diselidiki menurut inti dan hakikatnya yang mutlak, yaitu menurut keluasan dan
maknanya serta titik tolak kosmologi adalah kesatuan manusia dan alam dengan
dunia yang dialami manusia. Objek formal dan objek material dalam kosmologi
adalah dua hal pokok yang dibutuhkan dalam setiap cabang ilmu pengetahuan
terlebih khusus dalam orientasi kosmologi.
Kata kunci:
Objek Materil, Manusia, filsafat alam, filsafat.
Pendahuluan
Dalam pengertian umum,
kosmologi ini dapat diartikan sebagai cabang filsafat yang membicarakan asal
usul dan struktur alam semesta. Dengan demikian filsafat pada umumnya yang
menyelidiki struktur yang paling mendasar. Kosmologi juga mampu menjelaskan
makna dunia yang mendasari semua arti dunia yang meliputi dua aspek.
Pertama, kita akan
melihat dunia menurut eksistensinya atau keluasan atau lingkup yang mengandung
segala macam dunia dengan segala dirinya. Kedua, kita akan melihat
komprehensinya atau kepadatan atau arti yang memuat intisari dunia lain,
sehingga tidak hanya menunjukkan aspek ini atau segi pandangan itu, melainkan
mengungkapkan hakikat sendiri yang membuat dunia menjadi dunia yang labih baik.
Dalam ilmu lain, seperti Ilmu geografi memiliki dua bidang objek dalam
kajiannya, yaitu objek material dan objek formal. Objek material berhubungan
dengan pokok dari materi yang dipelajari, sedangkan objek formal berhubungan
dengan pendekatan yang digunakan untuk mengkaji substansi (pokok) dari materi
geografi.
Geografi adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari tentang bentuk
permukaan bumi. Pada masa awal perkembangannya, Eratosthenes menyebutkan
geografi dengan kata geografika. Kata tersebut tersusun atas dua kata, yaitu
“geo” yang berarti bumi dan “grafika” dengan makna lukisan atau tulisan.
Pada sebuah objek kajian, terkadang terdapat dua disiplin ilmu yang
berbeda, tetapi mempelajari hal yang sama (objek material). Contoh dari hal
tersebut ditunjukan dengan ilmu geografi sosial dan sosiologi yang mengkaji
mengenai kelompok manusia pada suatu wilayah. Sedangkan, hal-hal yang dapat
membedakan disiplin ilmu satu dengan lainnya terdapat dalam pemecahan
masalahnya (objek formal). Dikutip dari modul Hakikat Geografi oleh Marhadi,
objek kajian ilmu geografi dibedakan menjadi dua, yaitu objek material dan
objek formal. Objek material geografi meliputi segala gejala yang terjadi di
permukaan bumi. Sedangkan, objek formal berupa cara pandangan dari segi
keruangan, kelingkungan dan wilayah objek material.
Dalam modul Hakikat Geografi yang ditulis oleh Marhadi, objek kajian
ilmu geografi dibedakan menjadi dua, yaitu objek material dan objek formal.
Objek material geografi meliputi segala gejala yang terjadi di permukaan bumi.
Sedangkan, objek formal berupa cara pandangan dari segi keruangan, kelingkungan
dan wilayah objek material. Dengan demian objek material dan objek formal tidak
bisa berjalan sendirian dan ada ketergantungan antara satu dengan yang lain.
- Objek materi
Dalam ilmu metafisika objek materialnya adalah ada, dalam arti bahwa
semua realitas atau apa saja yang berada. Dalam hal ini metafisika dilihat
sebagai studi ilmu yang sangat unik. Ilmu ini menyangkut realitas dalam semua
bentuk, bukan bagian tertentu dari semua realitas. Karena ada itu bersifat
universal, maka metafisika bersifat universal pula. Namun dalam hal itu tidak
berarti bahwa ia menyangkal batu sebagai batu, kambing sebagai kambing dan
manusia sebagai manusia dan lain sebagainya. Dalam hal ini semuanya tetap
diterima sebagaimana adanya.
Hanya saja dalam metafisika melihat dan mampu mengkaji batu sebagai batu,
kambing sebagai kambing dan manusia juga dilihat sebagai pendukung dari ada itu
sendiri.
- Filsafat Alam
Disebut
filsafat alam ialah karena perhatian atau pemikiran para filsuf dipusatkan
pada alam. Para filsuf pada zaman ini tidak puas dengan kejadian alam
ini hanya berdasarkan mitos, mereka beranggapan bahwa kejadian di alam semesta
ini tidak hanya kebetulan saja. Seperti halnya siang berganti malam, hujan
berganti panas, dan kejadian-kejadian alam lainnya. Tetapi para filsuf berfikir
keras bahwa kejadian alam itu pasti ada sebab di belakang kejadian-kejadian
itu. Cara paling sederhana untuk menetapkan ciri paling hakiki filsafat alam
adalah dengan menunjukkan hubungannya dengan ilmu alam. Karena ilmu alam akan
menunjukkan realita atas pemikiran-pemikiran filsafat alam.
- Manusia
Menurut definisi klasik manusia adalah hewan rasional. Secara fisis ia
sama seperti hewan lainnya namun secara mental ia sangat berbeda dari hewan,
karena ia memiliki akal universal dan abstrak serta segala kemampuan yang
berhubungan dengan itu. Dalam manusia terdapat kesatuan antara jiwa dan badan
dan jiwa manusia memiliki jiwa rasional dan intelektip.
Tubuh ada demi jiwa manusiawi yanga adalah forma substansial yang unik
dari tubuh. Tubuh jadi manusiawi melalui jiwa ini. Manusia adalah makhluk yang
dapat mati karena jiwa dapat dipisahkan dari badan. Jiwa manusiawi bersifat immortal atau tak dapat
mati walau ada mati biologis. Kodratnya tak dapat dirusakkan karena ia tidak
bergantung pada materi. Jiwa itu ada lewat penciptaan. Kemanusiaan adalah
sesuatu yang umum untuk semua manusia. Tiap orang merupakan pribadi walau
mengambil bagian dalam kodrat kemanusiaan.
- Filsafat
Kata filsafat yang diungkapkan dalam beberapa Bahasa
besar dengan bunyi yang pada umumnya mirip berasal dari Bahasa yunani philia
(philos) yang berarti cinta atau dari kata kerja philein yang berarti mencintai
dan Sophia atau Sophos yang berarti kebijaksanaan, kebenaran atau pengetahuan.
Menurut arti kata, filsafat berarti cinta akan kebijaksanaan. Seorang filsuf
dengannya berarti pencinta atau pencari kebenaran atau kebijaksanaan. Ia
bukannya pemilik kebijaksanaan.
Penutup
Dari penjelasan di atas mengenai objek material dan objek forma
dari orientasi kosmologi adalah sesuatu yang dapat dilihat oleh kasat mata.
Dalam hal ini objek material berkaitan dengan sesuatu yang telah dipelajari dan
mendapat penemuan yang bersifat baru dan memiliki relevansi yang sesuai dengan
konteks sekarang.
Dalam ilmu yang lain objek material dari ilmu
tersebut melingkupi gejala yang terjadi untuk melihat dunia ini. Objek forma
itu berkaitan suatu ilmu untuk meneliti tentang ilmu itu sendiri. Dengan
menggunakan metode objek forma kita dapat mengetahui bahwa dalam ilmu geografi,
menggunakan pendekatan ilmu sejarah dan ilmu lain-lainnya. Dengan demikian
bahwa objek material dan objek forma tidak dapat berjalan atau saling terpisah
karena tidak objek material harus didamping oleh objek forma.
Post a Comment for "Objek Materi dan Forma dalam Orientasi Kosmologi "
Komentar