Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Menciptakan Ruang Kreatif di Desa

 

Ilustrasi Pexel

RakatNtt - Desa bukan sekadar urusan administratif melainkan juga bisa menjadi ruang kreatif bagi anak-anak muda. Kreativitas anak-anak muda bisa hadir dalam bentuk yang berbeda-beda; tak hanya soal olahraga dan kerja bakti.

Kita seringkali menemukan, anak-anak muda, misalnya dalam Wadah Karang Taruna disibukkan dengan kerja bakti atau olahraga yang mungkin paling banyak disukai. Namun kita lupa bahwa anak muda yang hadir dengan latar belakang pendidikan yang berbeda bisa menjadi peluang untuk menciptakan ruang kreatif lainnya di Desa.

Ruang kreatif ini tak saja untuk membentuk diri, mental dan pengetahuan, melainkan juga bisa menjadi solusi untuk menghindari konflik antar-remaja yang sering terjadi di Desa-desa. Melalui ruang kreatif, ada kesempatan untuk saling membagi cerita dan harapan. Lantas apa saja ruang kreatif yag dimaksudkan?

Namanya juga kreativitas, ia bisa hadir melalui aneka bentuk, tergantung bagaimana anak muda dan Pemerintah Desa menyepakatinya. Salah satu hal menurut saya yang paling pas untuk anak-anak muda di Desa yakni menciptakan iklim diskusi kampung. Jadwal untuk melakukan diskusi bisa diagendakan bersama, misalnya setiap akhir bulan atau setiap akhir pekan.

Diskusi kampung ini bisa dalam bentuk apa saja sesuai kehendak anak muda dan dihubungkan dengan konteks di Desa. Diskusi kampung menjadi wadah untuk saling berbagi pengetahuan tentang Desa dan juga menekan konflik-konflik horisontal yang kadangkala bertumbuh di Desa dan tak diselesaikan oleh Pemerintah Desanya.

Anak-anak muda bisa bersepakat untuk menghadirkan narasumber yang kompeten baik anak kampung sendiri maupun kenalan lain yang bersedia. Misalnya, diskusi tentang budaya lokal, tentang politik, tentang alam, tentang masalah-masalah yang sedang melanda Desa dan konflik antarremaja.

Melalui diskusi kampung, setiap orang hadir memberikan pikiran dan jalan keluar untuk sebuah persoalan. Hal ini penting sekali digagas oleh anak-anak muda, apalagi sudah ada wadah Karang Taruna di Desa.

Oleh karena demikian, Pemerintah Desa mesti juga berpikir kreatif untuk menciptakan ruang lain di Desa, tidak sekadar pertemuan untuk urusan administratif dan sejenisnya. Ruang kreatif mesti diciptakan sebab tanpa ruang demikian, anak muda bisa kehilangan arah. Ketika mereka terlibat dalam konflik antarremaja, mestinya yang harus kita sadari bahwa ada sesuatu yang hilang dalam diri mereka.

Dengan demikian, melalui ruang kreatif kita membiarkan mereka berbagi cerita dengan tujuan untuk menghindari koflik serupa. Ruang kreatif juga bisa menjadi kesempatan untuk mengembangkan kesenian di Desa. Pentas drama atau teater tentang cerita-cerita para leluhur di kampung adalah contoh menarik yang mesti dipikirkan. Dengan menciptakan ruang kreatif di Desa, kita mengharakan lahir pucuk-pucuk baru yang berwibawa dari Desa tersebut.

 

Post a Comment for "Menciptakan Ruang Kreatif di Desa"