Keanehan Pulau Rusa, Rumah bagi Arwah Menurut Orang Kedang, Lembata
RakatNtt.com – Kepercayaan terhadap surga dan neraka masih menyimpan misteri besar yang belum bisa terpecahkan bahkan oleh pemuka agama yang berguru ilmu bertahun-tahun baik di bangku sekolah, rajin membaca Kitab Suci maupun tekun berdoa. Dalam Kitab Suci – Injil misalnya – disinggung juga keberadaan surga dan neraka. Surga diibaratan sebagai sebuah tempat penuh kedamaian dan keharmonisan yang akan dihuni oleh arwah yang dipilih Tuhan karena memiliki karakter baik selama hidupnya di dunia.
Sedangkan neraka adalah tempat terkutuk yang akan dihuni oleh arwah yang semasa hidup memiliki banyak dosa atau berbuat banyak kesalahan. Singkatnya surga dan neraka adalah tempat bagi orang baik dan orang yang jahat, yin dan yang, baik dan buruk.
Pertanyaan sekarang adalah apakah surga dan neraka itu nyata? Apakah surga dan neraka itu ada di dunia lain setelah manusia menjadi arwah atau itu hanyalah fiksi yang diciptakan oleh para penulis Kitab Suci? Silahkan cari sendiri!
Dalam artikel ini, akan diuraikan secara singkat tentang keterkaitan antara kepercayaan lokal orang Kedang di Kabupaten Lembata terhadap eksistensi pulau Rusa sebagai rumah bagi para arwah. Berikut cuplikannya.
Pulau Rusa
Jika surga dan neraka adalah pelabuhan terakhir bagi para arwah, maka dalam kepercayaan lokal orang Kedang, pulau Rusa di tengah laut Sawu menjadi surga atau juga sekaligus neraka bagi para arwah yang berasal dari Kedang, Lembata, NTT. Pulau Rusa dalam bahasa Kedang disebut dengan nama Nuha, sebuah pulau tak berpenghuni yang masuk kawasan Kabupaten Alor. Pulau Rusa biasanya dijadikan sebagai tempat untuk berburu Rusa dan rumah persinggahan bagi orang Kedang yang pergi mencari ikan sampai di perairan seputar pulau tersebut. Namun, berdasarkan proses mencari tahu terhadap beberapa narasumber dan cerita liar yang berkembang di Kedang, seringkali terdapat cerita-cerita aneh di pulau Rusa.
Salah satu cerita aneh misalnya, jika ada yang memanah rusa yang “bukan rusa sebenarnya” maka rusa tersebut tiba-tiba akan menghilang. Selain itu, sering pula terdengar bunyi gong gendang atau suasana ramai seperti orang sedang berpesta di pulau Rusa. Hal ini dipercaya bahwa para arwah yang menghuni pulau Rusa sedang berpesta menerima anggota baru.
Pulau Rusa: Rumah Arwah
Nuha atau pulau Rusa bagi orang Kedang – sesuai dengan kepercayaan lokal – sebagai pelabuhan terakhir bagi para arwah. Orang yang sudah meninggal dunia diyakini akan pergi ke Nuha atau pulau Rusa. Nuha sendiri diibaratkan sebagai rumah besar yang siap menampung semua arwah dari Kedang. Diceritakan bahwa setiap kali ada arwah yang masuk ke Nuha, akan dijemput dengan tarian dan pesta seperti misalnya menerima tamu kehormtan.
Selain pulau Rusa atau Nuha, ada pula Wa’balu’, sebuah pulau kecil yang ada di sebelah barat Nuha. Bagi arwah yang meninggal tak wajar, misalnya kecelakaan, maka ia akan singgah lebih dahulu di Wa’balu’ sebelum menuju Nuha sebagai rumah besar. Di Wa’balu’, arwah bersangkutan diberi waktu untuk menyiapkan diri sampai matang agar siap berpindah ke Nuha.
Demikian cerita singkat tentang Nuha dan kaitannya dengan kepercayaan eskatologis orang Kedang di Kabupaten Lembata, NTT. (Rian Odel)
Post a Comment for "Keanehan Pulau Rusa, Rumah bagi Arwah Menurut Orang Kedang, Lembata"
Komentar