Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

SAJAK LUKA# Puisi-Puisi Ningsih Ye

 

Ningsih Ye

 

Diamku bukan berarti

luka

Bahwa rasaku takkan jadi nyata

geliat hati tak mau bekerja sama

Sejak ia mengenal

apa itu nestapa cinta

 

Diamku bermakna

luka

Sajak luka menggerogoti

raga

Ia bersarang penuh di kepala

Berlomba membentuk serangkaian cerita

 

Andai rangkaian diksi

mampu merubah makna rasa

Walau hanya menjadi

sebuah ilusi

optik semata

Berharap akhir bahagia

Walau durjana yang melanda

(Januari, 2021)

 

 

INGIN MELUPA

Ada sebersit luka yang

menjadi gambaran

Membentuk kawanan yang siap

menghancurkan

Memaksa untuk menjatuhkan

Ribuan kenangan yang berjalan

 

Coba meraih sebuah asa

yang tak akan terlaksanakan

Melepaskan sebuah ikatan

dalam genggaman

Sebab lelah menjadi

sebuah akhir perjalanan

 

Sebuah hukuman yang pasti dari kekalahan

Ketika hati belum ingin

meninggalkan

Berharap semua masih terekam jelas

dalam ingatan

tanpa harus melepaskan

 

Andai saja rasa tak

pernah bertemu

Diantara kita tidak akan

cerita saling melukai

Tidak ada kisah dimana aku yang masih menunggu

Menunggu kehadiran yang tak akan pernah kembali

 

Namun yang pernah kita coba

Bangunan sudah retak

tak beraturan

Sebab kau putuskan

untuk tinggalkan

Kemudian berlalu lewati jalan berbeda

Ketika aku masih diam terpaku

Di sini berusaha melupakan

jejak yang kau tinggalkan

 

(Januari, 2021)

 

*Ningsih Ye merupakan  mahasiswi STFK Ledalero, semester VI

Post a Comment for "SAJAK LUKA# Puisi-Puisi Ningsih Ye"