Cerpen: Sesilia di Antara Dua Lelaki
Sesilia Di Antara Dua Lelaki
Cerpen Astuti Karwayu
Konon Sesilia
adalah gadis desa yang memiliki wajah cantik mempesona. Kulitnya yang putih,
rambutnya yang lurus, dan memiliki lesung pada kedua pipinya yang merah.
Sesilia juga adalah anak perempuan tunggal dari seorang saudagar kaya. Hingga
tak jarang jika Sesilia menjadi rebutan dari para pemuda desa.
Meski demikian, Sesilia masih tetap
menjaga hatinya untuk Dionisius yang jauh di pusat kota. Keduanya
masih damai berteman jarak dan surat adalah media terbaik untuk saling bertukar
kabar dan rindu kala itu.
Dionisius
sendiri adalah anak seorang janda miskin, yang mengabdikan diri sebagai cleaning service pada sebuah mall di pusat kota. Sudah 2 tahun keduanya
menjalani cinta jarak jauh. Selain bekerja untuk membantu ibu meringankan
ekonomi keluarga, Dionisius juga bekerja mencari dan mengumpulkan rupiah agar
bisa membeli sebuah cincin untuk melamar kekasih hatinya itu.
Dikarenakan
Dionisius berasal dari keluarga yang sederhana, orang tua Sesilia sama sekali
tidak memberikan restu pada keduanya untuk menjalani cinta hingga pada jenjang
pernikahan.
Ini adalah tahun
ke-4 setelah melewati rindu yang berat. Dionisius kembali bertekad untuk
melamar gadis pujaannya itu. Kabar tentang kepulangan Dionisius sampai ke
telinganya Sesilia. Air matanya jatuh menetes di pipinya yang manis. Mendung
kala itu membawanya hanyut bersama kenangan manis akan kisah cinta bersama
Dionisius.
Sudah satu tahun, Sesilia tidak mengirimkan
kabar setelah ia dipaksa ayahnya untuk menikahi seorang putra keturunan raja.
Karena Sesilia adalah gadis yang penurut dan tidak ingin mengecewakan ayahnya,
akhirnya Sesilia mengkhianati cinta tulus Dionisius dan menikahi Arjuna, putra keturunan raja
tersebut.
Mendengar bahwa
Sesilia sudah menjadi istri seorang Arjuna, Dionisius menangis memukul dada,
menyadari bahwa ia terlambat meyakinkan ayahnya Sesilia bahwa dia sanggup
menghidupi putri tunggalnya itu.
Kini Dionisius
hanya bisa mengobati rindunya pada Sesilia dengan membaca kembali surat yang ditulis
dari garis tangan milik Sesilia dan sesekali melirik senyum manis pada sebuah
foto yang dititip Sesilia sebelum berpamit ke pusat kota. Kata Sesilia sebagai
penawar rindu ketika tangan Dionisius tak mampu memeluk tubuh ramping tersebut.
Ini adalah tahun
ke-3 setelah sah menjadi istri seorang Arjuna. Namun belum ada tanda-tanda
kehamilan pada diri Sesilia. Nama Sesilia yang dulunya adalah bunga desa yang
menjadi rebutan para pemuda, kini menjadi cibiran dari masyarakat, keluarga dan
bahkan suaminya sendiri.
Hal ini
menyebabkan rumah tangga mereka terombang-ambing, selain itu pernikahan yang
tidak didasari oleh cinta membuat keduanya saling bertolak belakang. Hari-hari
mereka kini dihiasi oleh pertengkaran. Entah itu mulai dari masalah yang
sederhana hingga pada masalah yang serius, yakni Sesilia yang tak kunjung
mengandung.
Tidak hanya itu,
Arjuna juga menuntut kewajiban Sesilia karena atas dasar belis yang sudah dibayar
tuntas oleh keluarga Arjuna tanpa memikirkan penyebab dari ketidakhamilan pada
diri Sesilia.
Barangkali
terkadang permasalahan tidak hanya datang dari sisi perempuan tapi juga dari
laki-laki, mungkin laki-laki sendiri yang adalah mandul, sehingga tidak dapat
memproduksi sel sperma yang baik.
Setiap permasalahan
yang terjadi selalu dikaitkan dengan belis yang sudah dibayar tuntas. Tubuh
Sesilia adalah landasan tangan terbaik yang dipilih Arjuna ketika tak bisa
menahan amarahnya yang meledak-ledak. Tubuh Sesilia menjadi penuh dengan bilur
luka akibat bekas tangan Arjuna yang menjadikannya layak sebagai sampah
rumahan.
Suatu hari
ketika tak sanggup lagi menghadapi perlakuan suaminya itu, akhirnya Sesilia
kembali ke rumah orang tuanya dan menceritakan tentang semua permasalahan
keluarganya itu. Melihat wajah Sesilia yang tak secantik dulu, dengan hiasan
bilur di sekitar mata, ibunya langsung memeluknya menangis.
Mendengar kabar
bahwa Sesilia mengadu pada orang tuanya, Arjuna sangat marah dan langsung
menuju ke rumah orang tuanya Sesilia. Dia tidak datang sendiri, tapi dengan
beberapa orang yang adalah keluarganya.
Di hadapan kedua keluarga besar, Arjuna
mengungkapkan permasalahan yang sering terjadi pada rumah tangga mereka. Arjuna
hanya menghedaki Sesilia bisa memberikannya keturunan. Arjuna juga menegaskan
bahwa hutang belis atas dirinya Sesilia sudah dibayar tuntas, sehingga orang
tua ataupun keluarganya Sesilia tidak berhak lagi atas rumah tangga mereka. Mau
jadi sampah atau apa itu adalah hak dia sebagai suami, tegas Arjuna.
Mendengar hal
itu, Sesilia hanya bisa menangis meratapi nasibnya menjadi istri seorang Arjuna
yang kasar dan angkuh. Kesedihannya bertambah ketika Dionisius yang adalah
orang yang tulus mencintainya, menolak ketika Sesilia mengajaknya bercerita dan
mengutarakan permasalahan rumah tangga mereka.
Dionisius
menolak karena menganggap bahwa Sesilia sudah mengkhianati perasaannya yang
tulus, tanpa memikirkan Sesilia yang masih mencintainya dan terpaksa menikahi
Arjuna yang kasar itu.
Menyadari bahwa
dirinya Sesilia bukan menjadi haknya mereka lagi, orang tua Sesilia hanya bisa
menitihkan air mata ketika melihat kondisi putri semata wayangnya itu.
Hingga pada
akhirnya tidak sanggup lagi dengan perlakuan sang suami dan menyadari tidak ada
lagi tempat untuk dirinya mengadu, Sesilia pun mengambil jalan pintas untuk
mengakhiri hidupnya itu.
Sesilia ditemukan
tak bernyawa pada sebuah balai bambu tempat biasa Sesilia dan Dionisius berbagi
kasih, dengan sepucuk surat untuk Dionisius di tangannya. Sesilia pergi
meninggalkan cinta tulus bersama Dionisius meski raganya nyata sudah menjadi
pelukan hangat sang Arjuna…..
“Menikah adalah sebuah kehormatan. Tapi
menjadi raja atau ratu pada kehidupan setelah menikah tergantung dengan siapa
pribadi yang kamu nikahi”
Salam….
Post a Comment for "Cerpen: Sesilia di Antara Dua Lelaki"
Komentar