Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Hidup dalam Pekerjaan Iman

SANTAPAN SABDA INI: Senin, 23 Agustus 2021.  1Tes 1:2b-5.8b-10 / Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b / Mat 23:13-22. Oleh P. Simeon Bera Muda, SVD



Qahal yaitu kumpulan umat Allah dalam Perjanjian Lama yang disebut juga bani Sion diajak untuk selalu memuji dan menyanyikan Mazmur bagi Tuhan. Mereka adalah orang rendah hati yang Allah mahkotai dengan keselamatan.

Yesus di dalam Injil Matius menyebut "wahai" - terlalu keras kalau disebut "celakalah" - berupa sebuah peringatan sungguh-sungguh kepada dua kelompok yang sungguh tahu Torat dan yang menganggap diri menjalankan hidup agama atas cara yang paling baik untuk tidak 'munafik' yang sebenarnya juga berarti hanya hidup seperti pemain sinetron yang hanya sekedar memainkan peran tertentu tetapi bukan sungguhan. 

Yesus meminta untuk menjalankan hidup sesuai Torat dan jalan agama sebab jika tidak, anggita qahal yang baru menjadi lebih buruk dari mereka. Yesus mengajak untuk melihat dengan sungguh bahwa dalam bersumpah, altar lebih penting dari korban dan bait Allah lebih penting dari emas yang disimpan dalam bait Allah, apalagi kalau bersumpah demi bait Allah maka pasti demi Allah pemilik rumah itu.

Paulus menyampaikan kepada ekklesia - umat Tesalonika -  bahwa mereka menerima rahmat dan damai dari Bapa dan Yesus yang memilih umat itu untuk menerima Injil, Kabar Gembira di dalam Roh Kudus. 

Umat hendaknya hidup dalam pekerjaan iman, usaha kasih dan ketekunan pengharapan. Ekklesia juga sudah meninggalkan berhala sia-sia untuk melayani Allah yang hidup dan benar. Kita menerima Santapan Sabda untuk hidup benar menurut Torat yang dipenuhi oleh Yesus dalam Injil sehingga kita menjauhi semua yang sia-sia, semua permainan teater sehingga kita hidup dengan menyerahkan diri kepada Allah yang membimbing kita melalui Yesus Anak Allah di dalam Roh Allah.

Post a Comment for "Hidup dalam Pekerjaan Iman"