Hindari Politik Uang, Harapan Generasi Muda untuk Pilkades Mahal 2021/2026
![]() |
Sofyan Hobamatan/Foto Terbaik |
Demi memperlancar pesta demokrasi tingkat desa Mahal, rakatntt.com berusaha mendengar harapan-harapan dari generasi muda yang ada di desa maupun diaspora. Sebab, masa depan desa Mahal membutuhkan kontribusi ide dari berbagai pihak, termasuk generasi muda.
Baca Juga: Kurangi Area Hutan Natu
Dua orang muda desa
Mahal pun berhasil dihubungi yakni Sofyan Hobamatan dan Rudi Yanto Jamaludin. Sofyan
Hobamatan, ketika dihubungi di Mahal, Senin (9/8/2021) mengharapkan agar
Pilkades Mahal bisa berjalan lancar, aman dan terkendali.
“Semoga berjalan
lancar, aman dan terkendali, terlebih Pilkades Mahal bisa menjadi proses
pendewasaan demokrasi bagi warga desa Mahal,” ungkap Sofyan.
Pilkades yang berjalan
lancar, sambungnya, akan menghasilkan sosok pemimpin desa yang berkualitas. Ia juga
mengharapkan agar Kepala Desa Mahal yang terpilih nanti adalah sosok yang
visioner dan mampu membaca situasi atau kondisi di Desa dari berbagaimacam
sudut pandang, terlebih pada bidang ekonomi.
Selain itu, alumnus
Universitas PGRI Adibuana Surabaya tersebut, mengharapkan agar pemimpin yang
terpilih mampu memiliki kualitas etika, mampu menghargai warga desa dan
menyelesaikan beraneka persoalan sosial yang terjadi di Desa sampai final.
“Menjadi pemimpin bukan
hanya untuk menaikkan status sosial, apalagi memperkaya diri sendiri tapi
bagaimana seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan untuk membangun desa
dengan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam yang ada agar tidak terjadi
dinamika sosial yang kemudian menjadi polemik seperti kemarin-kemarin,”
tandasnya.
Menurut Sofyan, salah
satu polemik yang terjadi di Desa Mahal pada tahun 2018 yaitu kasus asusila
yang diduga melibatkan pemimpin Desa. Sebagai generasi muda, ia mengharapkan,
kasus asusila menjadi catatan buruk yang mesti diperhatikan secara serius baik
oleh warga Desa Mahal maupun pemimpin Desa yang terpilih nanti.
Walaupun kasus
tersebut, merupakan dosa pribadi. Namun, secara etika, sangat mencoreng nama
baik desa Mahal yang sudah diwariskan oleh Leluhur kampung, juga bertentangan
dengan nilai-nilai agama dan adat-istiadat masyarakat Desa Mahal. Karena itu,
lanjutnya, Panitia Pilkades Mahal bisa memperhatikan hal ini secara tegas dan
serius.
Jangan
Anti Kritik
Harapan penting lainnya
yakni Pilkades Mahal bisa melahirkan pemimpin yang demokratis, transparan,
tidak sentimental, berkepribadian jujur dan membuka diri untuk dikritik oleh
warga Desa.
“Pemimpin desa tidak
boleh anti kritik,” tegas Sofyan. Hal yang sama ditegaskan oleh Rudi Yanto
Jamaludin, Putra Desa Mahal diaspora yang kini berada di tanah Jawa.
Menurut warga Desa
Mahal diaspora tersebut, pemimpin yang anti kritik adalah pemimpin yang
tertutup. “Kades yang terpilih dapat menghilangkan permasalahan klasik yang
biasa terjadi di kehidupan sosial, misalnya, kurangnya interaksi Pemerintah
Desa dengan masyarakat, perencanaan dan penganggaran
terkesan ditutup-tutupi dan mengesampingkan masyarakat desa yang berpikir
kritis,” ungkapnya melalui pesan Whatsapp,
Senin (9/8/2021).
Hindari
Money Politic
Dua anak muda progresif
tersebut juga mengharapkan agar Pilkades Mahal bisa dihindari dari strategi
politik kotor yakni politik uang. Money Politic
menjadi virus menakutkan dalam pesta demokrasi. Sebab, dalam politik, segala
cara buruk seringkali menjadi penentu sebuah kemenangan.
Baca Juga Respons KPH Lembata terkait Hutan Natu
Oleh karena itu, Sofyan
dan Rudi Yanto mengharapkan agar panitia Pilkades Mahal bisa bekerja semaksimal
mungkin dan memerhatikan independensi dalam mengatur lalu-lintas Pilkades Mahal
periode 2021/2026.