Sebelum ke Sekolah, Puisi-Puisi Rian Odel
: Ine nore Ame
Ine,
pada ujung telunjukmu, kau teteskan embun kata,
Yang mengalir murni dari muara tubuh dan jiwamu.
Agar kelak, lidah mungilku menjelma seperangkat buku
Sedangkan engkau, ame
Setia membajak tubuh gundul gulana ini
Sambil menaburkan doa pagi
Lalu menyiramnya pakai peluh, agar kelak tumbuh
sebatang cendana berakar kekar
Putih pucuk, dan hijau rindang daunnya indah bentuk,
Agar burung pipit bersayap elang yang
Bersiul bebas di langit biru pun,
Boleh bersarang padanya,
(2016)
Gincu di Bibirku
Di muka tabenakel ini,
Bibirku menjadi datar altar kata-kata
Ditambah polesan gincu merah delima
Berhiaskan bunga plastik aneka warna
Di ujung lidahku ini,
Amplop yang putih membungkus bercak luka
Yang kupersembahkan bersama dupa
Diiringi kidung kemuliaan
Kuingin merayu hatiMu yang paling murah
Dengan gincu menempel bibirMu.
Menghasut airmatamu yang berlimpah embun
Dan jiwaMu yang gratis terpaut oleh setiap larik
mantra
Yang kucuri pada buku-buku putih
Tuhan, kumohonkan air mataMu
Menyeka air mataku yang jatuh secara terpaksa
Pertanda keruh jiwa raga.
(Nenuk, 2017)
Keterangan: Ine nore Ame diambil dari bahasa kedang di Kabupaten Lembata yang berarti ibu dan bapak
Oleh Rian Odel (Admin RakatNTT.Com