SMAK St. Yakobus Rasul Lewoleba Gelar Aneka Perlombaan Selama BKSN

Kepala Sekolah SMAK St. Yakobus Rasul Lewoleba, Simplisius Chandri Kia, Saat Membuka Kegiatan Perlombaan BKSN, Sabtu (10/9/22)

RAKATNTT.COM – September adalah Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN). Oleh karena itu, pada setiap bulan September, Kitab Suci mendapat tempat yang lebih istimewa dalam kehidupan umat Katolik di tanah air.

Selain membaca Kitab Suci setiap hari, ada juga kegiatan-kegiatan kreatif lainnya yang muncul selama bulan September. Kegiatan kreatif itu, dapat ditemukan juga di lingkungan Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) St. Yakobus Rasul Lewoleba, Kabupaten Lembata, NTT.

Sebagaimana data yang diterima dari Fr. Defri Ngo, SVD, selaku koordintor kegiatan, pada BKSN 2022 ini, lembaga pendidikan berbasis agama katolik tersebut menggelar aneka perlombaan yakni lomba mazmur, kotbah, debat kitab suci, monolog dan eneka kegiatan kreatif lainnya.

Dari semua jenis perlombaan tersebut, pada Sabtu (10/9/22) bertempat di Aula sekolah tersebut diadakan lomba mazmur dan kotbah, sedangkan beberapa jenis perlombaan lainnya akan digelar minggu mendatang.

Dalam sapaan pembuka, Kepala Sekolah SMAK St. Yakobus Rasul Lewoleba, Simplisius Chandri Kia mengatakan, kegiatan ini, selain untuk membentuk kualitas diri para siswa-siswi, juga untuk memperdalam iman.

“Kegiatan ini juga untuk mendalami iman dan menemukan jati diri kita sebagai orang katolik,” ungkapnya di hadapan para partisipan, Sabtu (10/9).

Para peserta lomba merupakan utusan dari masing-masing kelas. Semua tampil kompetitif dan profesional. Dewan juri merupakan para guru dan pegawai pada lembaga sekolah tersebut dan juga dari luar lembaga.

Pada bagian akhir dari setiap jenis perlombaan, masing-masing juri diberi kesempatan untuk memberikan evaluasi singkat juga masukan kepada para peserta lomba.

Hadir pula pada kesempatan tersebut, Ketua Yayasan Berkat Sabda-Mu, Yakobus Kia. Ia mengapresiasi kegiatan tersebut dan mengharapkan agar kegiatan ini menjadi ciri khas pada SMAK St. Yakobus Rasul Lewoleba.

“Kegitan ini bagus. Anak-anak mesti terus dilatih untuk tampil, bernyanyi dan berdebat agar mental mereka semakin baik,” ungkapnya di sela-sela kegiatan tersebut. (Red/RO)